Cafe di Jogja Suguhkan Mixology Jamu Sebagai Minuman Utama

Aneka produk mixology jamu yang dipopulerkan Suwe Ora Jamu. Foto: Tugu Jogja

Jamu menjadi salah satu minuman tradisional khas Indonesia yang hingga kini masih populer. Meskipun banyak minuman modern bermunculan, eksistensi jamu seolah tak pernah padam.

Dibuat dari rempah alami, jamu memiliki rasa khas tersendiri yang tak dimiliki oleh minuman kekinian. Berbagai upaya dilakukan untuk melestarikan budaya minum jamu. Salah satunya adalah menghadirkan minuman jamu di ruang temu kekinian seperti cafe.

"Jamu adalah simbol cinta kasih antara manusia dengan semesta, pun antara manusia dengan sesamanya. Bahan dasar jamu adalah tumbuhan, yang kemudian diberi nilai manfaat oleh manusia. Setiap rumpun tumbuhan mempunyai manfaat memberi kesembuhan dan kesehatan serta daya hidup," ujar Founder & CEO Suwe Ora Jamu, Nova Dewi, saat meresmikan outlet di Yogyakarta, Minggu (25/2/2024).

Ia mengungkapkan bahwa membawa kembali jamu tidak hanya sekadar cerita masa lalu. Tetapi juga untuk membawa cerita masa depan. Ketika segala macam pengobatan dan pola menjaga kesehatan tubuh menjadi sebuah industri besar dan semua serba cepat, esensi gaya hidup sehat dengan jamu harus tetap dihidupkan. Bukan hanya karena kebutuhan tetapi sebuah kesadaran bahwa menjaga jamu adalah cara menjaga gaya hidup.

Di tengah gempuran modernisasi kuliner, menurutnya jamu sekarang ini juga ikut eksis. Ia pun berusaha untuk mengenalkan jamu ke generasi muda dengan berbagai cara, salah satunya dengan mixologi bahan-bahan herbal.

"Jamu itu punya sexyness tersendiri di kalangan anak muda. Mereka mau untuk ngulik jamu. Jamu itu nggak sekedar kunyit asem atau beras kencur, tetapi ternyata bisa dengan rempah lain. Infused (bahan herbal) ini dan itu," tuturnya.

"Suwe Ora Jamu hadir di Yogyakarta dengan harapan ingin lebih dekat pada akar budaya jamu dan menjadi ruang temu jamu modern dan tradisional dalam rangka upaya melestarikan budaya minum jamu melalui kreasi dan inovasi," tutupnya.