Candi Prambanan Tutup saat Hari Raya Nyepi

Konten Media Partner
5 Maret 2024 15:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Candi Prambanan. Foto: M Wulan.
zoom-in-whitePerbesar
Candi Prambanan. Foto: M Wulan.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sama seperti tahun sebelumnya, operasional destinasi wisata Candi Prambanan akan tutup secara total saat perayaan Hari Nyepi Tahun Baru Saka 1946 yang jatuh pada Senin (11/3/2024), mendatang.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur (TWC), Febrina Intan menuturkan alasan keputusan itu diambil sebagai wujud penghormatan sekaligus toleransi bagi umat Hindu yang merayakannya. Nantinya Umat Hindu akan mengikuti upacara Tawur Agung Kesanga secara serentak di Candi tersebut.
"Jangan sampai perayaan-perayaan keagamaan ini menjadi sekadar sebuah pesta pora, mohon maaf, yang memberikan keuntungan secara finansial tapi tidak memberikan arti apa-apa kepada masyarakat Hindu kepada masyarakat Indonesia pada umumnya. Uang bisa dicari, semangat toleransi itu yang harus diteguhkan," ujar Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur (TWC), Febrina Intan, Selasa (5/3/2024).
Selain itu, Febrina menyebut momentum Nyepi juga menjadi waktu tersendiri bagi Candi Prambanan untuk bernafas dari aktivitas kunjungan wisata. Kata dia, perlu untuk mengelola Candi Prambanan yang menjadi salah satu tempat suci Umat Hindu sehingga dalam pengelolaan tak melulu mengedepankan keuntungan semata meski TWC dituntut untuk mencari pundi-pundi rupiah.
Konferensi pers Candi Prambanan yang akan tutup saat Hari Raya Nyepi. Foto: M Wulan
Ia menegaskan bakal mengedepankan toleransi antar umat beragama, termasuk pada Hari Raya Nyepi itu. Dengan begitu, umat Hindu dipastikan bisa khidmat dalam menunaikan ibadahnya apalagi umat Hindu terhitung cukup banyak yang berada di wilayah sekitaran Candi Prambanan.
ADVERTISEMENT
"Selama ini perayaan Nyepi memberikan keuntungan transaksional banyak sekali bagi kami, tapi buat kami yang paling penting adalah nilai dari toleransi. Itu jauh lebih berharga dari nilai traksisional," ucap dia.
"Sekitar Candi Prambanan ini ada 120 ribu umat Hindu, ada sekitar 40 pura di sekitar sini. Kami ingin mengangkat Prambanan Sunyi dalam perayaan Nyepi. Prambanan yang biasa penuh wisatawan, hari itu Prambanan bisa bernafas, menunjukkan keagungannya," lanjutnya.
General Manager Candi Prambanan & Ratu Boko, I Gusti Putu Ngurah Sedana mengatakan penutupan Candi Prambanan akan dimulai pada tanggal 11 Maret 2024 pukul 06.00 WIB hingga 12 Maret 2024 pukul 06.00 WIB.
Sebelum Hari Raya Nyepi, bakal ada prosesi Tawur Agung Kesanga. Dalam prosesi ini pengunjung bisa ikut membaur, dalam tari-tarian ataupun saat momen hadirnya gunungan, ogoh-ogoh.
ADVERTISEMENT
"Saat tanggal 11 pas Hari Suci Nyepi Prambanan ditutup untuk umum," kata Putu.
Berbeda dari tahun sebelumnya, kearifan lokal di Jawa juga akan dihadirkan dalam perayaan Nyepi tahun ini. Nantinya, sejumlah orang yang berjaga di sekitaran Candi Prambanan akan mengenakan pakaian bregada dan ada yang berkuda untuk menjaga Candi selama perayaan Nyepi.
"Kita sudah koordinasi ke taman-teman budayawan untuk membantu berjaga pada saat penutupan Candi dan juga kerja sama dengan Polda DIY kita dibantu dengan 2 ekor kuda untuk patroli pengawasan Candi Prambanan saat ditutup," jelasnya.
Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, Mayjen (Purn) Wisnu Bawa Tenaya (WBT) menuturkan kegiatan dimulai dengan upacara Tawur Ageng Kesanga yang rencananya diikuti oleh 15 ribu umat Hindu dari Jawa Tengah dan Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Melalui tema yang diusung yakni 'Sat Cit Ananda untuk Indonesia Jaya', pihaknya ingin menyampaikan pesan kepada umat Hindu agar di tahun politik ini, kebenaran selalu ditegakkan.
"Tahun ini tahun politik, memilih pemimpin, maka kita berteriak terus sebagai tokoh agama, kita ingin pemimpin, pertama yang bisa menjalankan kebenaran, membela dengan jujur, benar dan adil, yang kedua tidak rakus, tidak korupsi yang ketiga tidak kacang lupa kulit," pungkasnya.
(M Wulan)