Cerita Atlet Asal Jogja di Paralimpiade Badminton Internasional 2022

Konten Media Partner
26 Agustus 2022 19:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
FOX’S Indonesia Para Badminton International 2022 di GOR Amongrogo Yogyakarta, Jumat (26/8/2022). Foto: Len/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
FOX’S Indonesia Para Badminton International 2022 di GOR Amongrogo Yogyakarta, Jumat (26/8/2022). Foto: Len/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Syakuroh Qonitah Ikhtiar, atlet paralimpiade asal Jogja berpeluang untuk raih gelar juara di ajang FOX’s Indonesia Para Badminton International 2022. Sederet altet Indonesia sukses meraih kemenangan di babak perempat final.
ADVERTISEMENT
"Walaupun kami tidak pernah berlatih sebelum APG, tapi komunikasi kami lancar. Dan ketika bermain di Yogyakarta ini, saya jadi lebih percaya diri. Saya tidak menyangka bisa menang di tiga nomor. Besok saya harus bermain dengan tenang dan fokus sehingga bisa menang," ucap Qonitah, Jumat (26/8/2022).
Qonitah berhasil menjadi unggulan juara di kategori Tunggal Putri SL 3 dan juga ganda putri SL 3 – SU 5 bersama rekannya Warining Rahayu.
Lalu, pada nomor ganda campuran SL 3 - SU 5, Qonitah bersama Hafizh Briliansyah Prawiranegara merebut tiket ke babak empat besar usai mengalahkan kompatriotnya, Maman Nurjaman/Warining Rahayu.
Ia mengungkapkan bahwa meraih banyak juara di ajang ini menjadi salah satu mimpi yang nyata. Sejak awal ia berkomitmen untuk menjadi juara saat ajang internasional ini digelar di Jogja. Ia pun berkolaborasi dengan rekan satu tim untuk bawa penghargaan melawan atlet dari negara lain.
ADVERTISEMENT
"Memang bermain ganda itu susah-susah gampang karena kita harus bisa menyatu, saling mendukung, tidak boleh egois, dan jangan sungkan untuk memberi tahu pasangan kekurangan maupun kelebihannya," ucap Warining, salah seorang rekan Qonitah.
Ukun Rukaendi, Maman Nurjaman, dan Dwiyoko, menjadi 3 atlet asal Indonesia yang berhasil lanjut ke semifinal. Ukun Rukaendi memprediksi pertarungan di babak selanjutnya akan berlangsung sengit. Terlebih ia akan meladeni ‘perang saudara’ melawan Maman Nurjaman.
“Di babak semifinal, perlawanannya pasti akan lebih sengit karena bertemu rekan senegara. Saya juga sudah memperhatikan, kemampuan Maman kini semakin baik sehingga pertandingan di semifinal nanti pasti akan lebih berat,” ujar Ukun.
Hector Jesus Salva Tunque dari Peru, menceritakan bagaimana keputusannya untuk ikut bertanding ke Indonesia. Menurutnya, Indonesia menjadi negara dengan kekuatan bulu tangkis yang diperhitungkan di dunia.
ADVERTISEMENT
"Saya bertanding di Thailand lalu memutuskan lanjut bertanding di Yogyakarta. Ini adalah kesempatan yang bagus bagi saya. Banyak orang heran, saya yang dari Peru mau ke Indonesia untuk berkompetisi. Tapi karena saya tahu bahwa Indonesia itu sudah diakui di dunia akan prestasi bulutangkis, jadi saya memutuskan ke sini," kata Hector.