Cerita Cinta Laura Bintangi Series Dewasa 'Scandal 2'
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Cinta Laura mengatakan series ini berusaha untuk menunjukkan sebuah realita yang ada di tengah-tengah masyarakat. Series ini juga sebagai sindirian sosial untuk tidak mudah memberikan penghakiman atas pekerjaan seseorang.
"Series ini jauh lebih dalam daripada itu. Karena menurut aku series ini menunjukkan sosok-sosok perempuan yang ada di dunia ini (prostitusi) dan kita menunjukkan realita di masyarakat,” kata Cinta Laura, Selasa (29/11/2022).
Selama proses syuting, Cinta mengaku sangat totalitas dalam mengerjakan projek series ini. Bahkan, sebelum proses syuting Scandal 2 dimulai, dirinya tengah berada di Thailand untuk menyelesaikan projek syuting series lainnya.
Cinta kemudian berlatih dengan serius untuk bisa menampilkan beberapa adegan pole dance yang ditampilkan dalam series itu.
Ia mengaku sampai mendatangkan pelatih pole dancenya ke Thailand, bahkan juga mendatangi pelatih tarinya untuk mempelajari lima koreografi yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
"(Aku) ingin memberikan yang terbaik, aku terbangkan pole dancing coach aku dari Indonesia ke Thailand dan kita latihan tiga jam setiap hari selama 7 hari berturut-turut,” ujarnya.
Series dewasa, Scandal 2 ini akan menjadi lanjutan dari tayangan sebelumnya. Series ini akan menceritakan tentang love, sex dan revenge.
Meskipun merupakan kelanjutan dari series sebelumnya series Scandal 2 akan menampilkan cerita, isu, hingga pemain yang berbeda.
"Cerita nya kita buat berbeda, orang-orang nya berbeda, cuma ada satu benang merah yang yaitu kita tarik yaitu dunia prostitusi," kata Head of Originals Video, Dian Lasvita.
Ia mengajak para penonton untuk memandang dunia prostitusi dari sisi kemanusiaan. Menurutnya, banyak orang yang mungkin masuk ke dunia prostitusi itu tanpa pilihan karena kondisi tertentu.
ADVERTISEMENT
"Atau juga mungkin, kalau kita melihat dari level paling bawah, mereka dijual tanpa mereka punya kemampuan untuk menolak. Sehingga kita ingin memberikan edukasi anyway, bahwa perempuan itu mempunyai price terhadap tubuhnya sendiri, mereka juga punya pilihan atas hidupnya, sehingga kondisi kondisi seperti itu bisa dikurangi," pungkasnya.