Cerita Kakek di Gunungkidul yang Berjuang Lepaskan Gigitan Ular Piton

Konten Media Partner
5 April 2021 9:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kakek di Gunungkidul yang kakinya digigit ular piton. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Kakek di Gunungkidul yang kakinya digigit ular piton. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Teror ular Python di Kelurahan Ngloro Kapanewonan Saptosar, Kabupaten Gunungkidul yang berlangsung dalam sebulan terakhir terus berlanjut. Bahkan dalam sepekan terakhir jumlah ular yang ditemui warga baik di pekarangan maupun di ladang semakin banyak.
ADVERTISEMENT
Bahkan ular-ular tersebut juga mulai banyak ditemukan di rumah rumah milik warga setempat. Tak hanya itu ular-ular tersebut mulai ada yang menyerang warga dan hingga memaksa warga tersebut dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.
Tak hanya itu, ular ular tersebut mulai banyak memakan hewan ternak yang dipelihara oleh warga. Hewan ternak seperti ayam ataupun itik banyak milik warga banyak yang hilang karena dimangsa oleh ular ular yang mulai banyak masuk ke rumah warga.
Yogo Utomo (78) petani yang tinggal di Padukuhan Ngloro RT 04 Rw 01 kalurahan Ngloro Kapanewon Saptosari terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit usai betis kaki kirinya digigit ular sebesar paha orang dewasa. Beruntung ular sepanjang 3,5 meter tersebut tidak melilit lelaki renta ini.
ADVERTISEMENT
Yogo menceritakan awal mula ular sebesar paha orang dewasa tersebut menyerangnya. Beberapa hari yang lalu, seperti biasa ia memang ingin berangkat ke ladang mengurus tanaman miliknya sekaligus juga mencari rumput untuk pakan ternaknya.
Namun setelah berjalan sekitar 2 kilometer dari rumahnya, ia kaget karena tiba-tiba ada ular sepanjang 3 meter yang menggigit betis kirinya. Lelaki inipun langsung menengok betis kaki kirinya dan ternyata ada ular cukup besar menggigitnya. Sesaat, lelaki ini terdiam karena tidak tahu harus berbuat apa.
Kesadarannya tiba tiba muncul, ia langsung berusaha melepaskan gigitan ular tersebut dengan menggunakan sabit yang memang ia bawa dari rumah. Namun, ternyata bukan perkara yang mudah, karena ular tersebut tak bergeming dan tetap menggigit betisnya.
ADVERTISEMENT
Tak kurang akal, Yogo berusaha memberanikan diri untuk menangkap kepala ular tersebut dengan tangan kosong. Ia mencoba menangkap kepala ular tersebut secara pelan pelan karena khawatir ular tersebut justru berbalik menyerangnya dan melilit tubuhnya.
"Sekuat tenaga saya berusaha melepaskan gigitan ular tersebut," ujarnya, Minggu (4/4/2021) di rumahnya.
Setelah berjuang sekuat tenaga, akhirnnya ia berhasil melepaskan cengkeraman kepala ular tersebut dari betis kirinya. Perlahan lahan ia membawa ular tersebut ke bebatuan untuk melepaskannya Ia lantas melepas ular tersebut ke bebatuan dan langsung berlari sedikit menjauh.
Ular tersebut kemudian terlihat berjalan menjauh melewati bebatuan tak jauh dari tempat Yogo berdiri. Ia merasa bersyukur karena ternyata ular yang membelitnya cukup besar. Ia perkirakan ular tersebut memiliki panjang lebih dari 3,5 meter dengan lingkar tubuh sebesar paha orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Usai merasa aman karena ular tersebut sudah pergi, Yogo lantas memeriksa luka yang dialaminya. Ternyata ada bekas gigitan mirip gergaji pada betis bagian dalam dan luar kaki kirinya. Darahpun mengucur cukup deras dari luka tersebut, hingga ia memutuskan untuk mengikatnya dengan kaos yang dikenakannya.
"Saya langsung pulang jalan kaki sejauh 2 kilometer. Sampai rumah, saya langsung dibawa anak saya ke rumah sakit untuk diperiksa kan. Bekas gigitan nya itu mirip dengan lobang gergaji itu loh," tambahnya.
Salah satu tokoh Pemuda di Kalurahan Ngloro, Menthur Ranto mengakui belasan ular Pyton yang rata-rata berukuran besar bermunculan di wilayahnya. Kondisi ini membuat warga resah. Meski tidak begitu berbahaya namun warga resah akan mengganggu ternak mereka.
ADVERTISEMENT
"Dalam sebulan terakhir, pihaknya mencatat setidaknya sudah ada 13 ular yang ditemukan warga dengan ukuran yang bervariasi," ungkapnya.
Ular ular tersebut tidak hanya berada di pekarangan milik warga setempat namun juga telah memasuki pemukiman karena udah ada yang bersembunyi di dalam kamar seseorang Sehingga hal itu mebuat resah karena dikhawatirkan ular-ular berjenis phiton itu dapat membahayakan keselamatan warga.
"Warga beramaia-ramai berusaha menangkap ular ular itu," tuturnya.
Untuk ular yang berhasil di tangkap lalu diamankan oleh warga, Namun ada pula beberapa ular yang terpaksa dibunuh karena dikhawatirkan membahayakan warga dan ternak mereka. Apalagi sudah ada ular yang menggigit warga hingga terpaksa dilarikan ke rumah sakit.
Teror ular Pyton juga melanda Kapanewonan Karangmojo. Rabu (31/3/2021) sore lalu, seekor ular sepanjang sekitar 2 meter ditemukan di dekat pemukiman warga di Padukuhan Bulu, Kalurahan Karangmojo, Kapanewon Karangmojo.
ADVERTISEMENT
Ular piton itu pertama kali ditemukan oleh Eri Wibowo warga setempat, Rabu (31/3/2021) sekitar pukul 15.00 WIB. Kala itu Eri berniat mencari rumput untuk makan ternak, ditegalan yang letaknya tak jauh dengan rumah tinggalnya.
"Saya buat kaget lantaran tak jauh dari tempat ia merumput terdapat ular piton dalam kondisi melingkar," ungkapnya.
Don Haryo salah satu pecinta binatang reptil asal Yogyakarta berpendapat, sering munculnya ular disebabkan karena habitatnya terdesak oleh manusia. Di samping itu juga karena hewan yang biasa menjadi mangsa ular menipis karena pergi menjauh dari habitat.
"Karena makanan sulit ya mereka masuk ke pemukiman," ujarnya.