Cerita Pemda Sulsel yang Hapus Sekat dengan Warga

Konten Media Partner
26 Februari 2019 15:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Devo Khadafi, Kepala Biro Humas dan Protokoler Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan saat menerima Biro Humas dan Protokoler Pemerintah DIY serta rombongan Forum Wartawan Pemerintah DIY, Selasa (26/2/2019). Foto: ken
zoom-in-whitePerbesar
Devo Khadafi, Kepala Biro Humas dan Protokoler Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan saat menerima Biro Humas dan Protokoler Pemerintah DIY serta rombongan Forum Wartawan Pemerintah DIY, Selasa (26/2/2019). Foto: ken
ADVERTISEMENT
Sulawesi Selatan kini perlahan-lahan tumbuh menjadi kekuatan ekonomi baru di Indonesia Timur. Di bawah pemimpin Gubernur, Nurdin Abdullah dan Wakil Gubernur, Sudirman Sulaiman, Sulawesi Selatan terus melakukan inovasi. Pasangan baru ini ingin lebih dekat dengan masyarakat dan membantu solusi berbagai persoalan yang ada di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang dilakukan oleh Pemerintah Sulawesi Selatan adalah membangun sebuah ruang komunikasi yang sangat representatif. Merogoh kocek sekitar Rp 1,5 miliar, Pemerintah Sulawesi Selatan lantas mengubah ruang tamu Kantor Gubernur Sulawesi Selatan menjadi ruang tamu layaknya lobi hotel bintang lima. Ruangan ini dilengkapi dengan mini bar yang biasa untuk menyajikan makanan-makanan khas dari Sulawesi Selatan.
Tak hanya itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bahkan menempatkan tenaga outsourcing sebagai pelayan. Mereka telah ditraining dan dibekali dengan hospitality hotel bintang lima. Di ruangan ini, selain dilengkapi beberapa komputer dan layar besar, beberapa jenis sofa sangat empuk sangat memanjakan tamu yang datang ke ruangan tersebut.
Kepala Biro Humas Dan Protokoler Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan, Devo Khadafi mengatakan, ide membangun ruang tamu yang sangat representatif tersebut merupakan gagasan dari Gubernur yang baru. Gubernur yang baru menginginkan agar pemerintah provinsi membuka ruang seluas-luasnya dengan masyarakat dan mencoba tidak ada sekat atau jarak dengan warganya.
ADVERTISEMENT
"Maka dibangunlah ruang aspirasi ini. Siapa saja baik dari masyarakat biasa ataupun pejabat yang ingin menyampaikan aspirasi bisa memanfaatkan ruang yang kami beri nama Baruga Lounge ini," ujarnya saat menerima rombongan Biro Humas dan Protokoler Pemerintah DIY serta rombongan Forum Wartawan Pemerintah DIY, Selasa (26/2/2019).
Devo menambahkan, pemerintahan yang sekarang ingin lebih terbuka dengan masyarakat. Melalui open house seperti yang dijalankan oleh Gubernur di rumahnya, sekarang warga Sulawesi Selatan diberikan kesempatan yang sama untuk menyampaikan aspirasi dengan dibangunnya ruang baru, Baruga Lounge di kantor Gubernur Sulawesi Selatan.
Masyarakat dapat datang setiap saat untuk mengajukan keluhan, menunjukkan berkas ataupun aspirasi mereka untuk Sulawesi Selatan di Baruga Lounge. Tak hanya itu, Baruga Lounge kini juga sudah tersedia dalam bentuk aplikasi untuk Android serta masyarakat juga dapat melakukan pelaporan melalui sosial media resmi seperti pada Facebook, Twitter, SMS ke 1901.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, guna mempercepat alur informasi yang tepat dari pemerintah setempat kepada masyarakat terutama ketika terjadi bencana alam atau pada kondisi tertentu, pihaknya telah membentuk Humas Reaksi Cepat. Di mana Humas akan berusaha mengumpulkan data dari Organisasi Pemerintahan Daerah (OPD) terkait dengan kondisi terkini. Data tersebut oleh Humas Pemerintah Propinsi lantas diolah sebelum dikomunikasikan dengan masyarakat melalui awak media.
"Kami menargetkan 3 jam setelah ada isu muncul maka ada berita penyeimbang dari pemerintah. Selama ini ada yang mengeluhkan sulit mendapatkan konfirmasi dari beberapa kepala OPD tentang berita tertentu, makanya dengan Humas Reaksi Cepat tersebut semua bisa didapatkan dengan cepat,"tambahnya.
Kabiro Humas dan Protokoler Pemerintah DIY, Imam Praptadi, mengatakan pemerintah DIY memang perlu belajar banyak dengan daerah yang berhasil memiliki Humas terbaik seluruh Indonesia tersebut. Sebab Pemerintah DIY sangat menginginkan tidak adanya sekat antara pemerintah dengan masyarakat terutama dalam menyampaikan aspirasi.
ADVERTISEMENT
"Kita harus mencontoh pemerintah Sulsel ini dalam mengelola informasi," ungkapnya. (erl/adn)