Daftar 10 Kecamatan Terparah di Pandeglang Akibat Tsunami Selat Sunda

Konten Media Partner
23 Desember 2018 17:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daftar 10 Kecamatan Terparah di Pandeglang Akibat Tsunami Selat Sunda
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, merilis 10 Kecamatan terdampak tsunami Selat Sunda terparah di Kabupaten Pandeglang, Banten.
ADVERTISEMENT
"Di Kabupaten Pandeglang daerah yang terdampak terparah oleh terjangan tsunami ada 10 Kecamatan," kata Sutopo saat menggelar jumpa pers di Kantor BPBD DIY, Minggu(23/12/2018).
Diantara 10 Kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Carita, Kecamatan Panimbang, Kecamatan Sumur, Kecamatan Labuan, Kecamatan Galis, Kecamatan Menes, Kecamatan Cibaliung, Kecamatan Jiput, Kecamatan Cimanggu dan Kecamatan Pagelaran.
Ia menjelaskan, dari kesepuluh Kecamatan terparah di Kabupaten Pandeglang tersebut menyebabkan ratusan orang meninggal dunia, luka-luka dan beberapa orang masih hilang. Total keseluruhan korban tsunami di Selat Sunda yang menerjang Kabupaten Pandeglang tercatat 126 orang meninggal dunia, 624 luka-luka, 4 orang hilang. 
Sementara total kerusakan bangunan pemukiman warga terdata ratusan yang mengalami rusak parah. Tak hanya itu, perahu nelayan pun terbilang mengalami kerusakan, kendaran baik roda dua maupun empat juga terbilang rusak parah.
ADVERTISEMENT
"Kerusakan fisik meliputi rumah 446 rumah rusak, Hotel 9 unit rusak berat, kemudian 350 perahu kapal rusak, warung 60 unit rusak, kendaraan roda empat 24, roda dua ada 49," paparnya. 
Sedangkan korban terbanyak ditemukan berasal dari hotel-hotel sekitar bibir-bibir pantai seperti Hotel Mutiara Carita, Hotel Tanjung Lesung dan Kampung Sambolo.
Sutopo menegaskan, data tersebut merupakan hasil evakusi sementara. Saat ini tim gabungan masih melakukan penyisiran dan pemetaan dampak tsunami yang terjadi.
"Ini data yang sementara daerah yang paling parah yang ditemukan korban banyak di Kabupaten Pandeglang itu," imbuhnya. (Nadhir Attamimi/adn)