Abu Vulkanik Merapi Tidak Lebih Berbahaya dari Abu Erupsi Gunung Kelud

Konten Media Partner
11 Mei 2018 15:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Abu Vulkanik Merapi Tidak Lebih Berbahaya dari Abu Erupsi Gunung Kelud
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Seluruh petugas kesehatan di Yogyakarta telah siap membagikan masker saat dibutuhkan untuk melindungi pernapasan dari abu vulkanik. Selain itu, Dinas Kesehatan Yogyakarta juga mengimbau warga agar tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak.
ADVERTISEMENT
Jumlah stok masker di seluruh fasilitas kesehatan di Yogyakarta dipastikan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan warga. Kepala Seksi Kesehatan Rujukan dan Khusus Dinas Kesehatan Yogyakarta, Anung Trihadi, mengatakan persebaran abu vulkanik yang terbawa angin tidak merata.
Ia mengimbau kepada warga untuk melakukan antisipasi agar tidak terkena abu tersebut dengan menggunakan pelindung wajah saat beraktivitas di luar rumah.
"Abu vulkanik memang bahaya bagi mata dan saluran pernapasan," tuturnya.
Jika mengenai membran mata, maka akan mengakibatkan mata memerah dan menyebabkan iritasi. Selain itu, abu vulkanik juga bisa masuk ke saluran pernapasan karena partikelnya sangat halus. Untuk itu, sebisa mungkin ia mengimbau agar seluruh lubang baik pernapasan ataupun mata ditutup ketika ke luar rumah.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, secara visual sebetulnya abu vulkanik sudah bisa diamati jika terdiri dari partikel-partikel halus. Selain bisa mengakibatkan iritasi, terpapar abu vulkanik pada saluran pernapasan juga bisa mengakibatkan batuk dan menimbulkan penyakit saluran pernapasan.
Namun, Anung menyatakan abu vulkanik Merapi jauh lebih lunak dibandingkan abu hasil erupsi Gunung Kelud pada 2014 silam.
"Beberapa waktu yang lalu, Yogyakarta juga terpapar debu abu vulkanik akibat erupsi gunung tersebut. Setelah kami bandingkan, abu vulkanik Gunung Kelud lebih berbahaya dari pada debu Gunung Merapi,"tambahnya.(erl)