Dishub Gunungkidul Sebut Belum Ada Peningkatan Jumlah Kendaraan

Konten Media Partner
29 April 2022 7:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gunungkidul. Foto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gunungkidul. Foto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Hingga Kamis (28/4/2022) pagi, Dinas Perhubungan Gunungkidul menyebut belum terlihat adanya kenaikan volume kendaraan arus mudik. Di mana arah kendaraan masih terlihat normal sama seperti hari-hari biasanya.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perhubungan Gunungkidul, Rahmadian Wijayanto mengaku heran dengan kondisi belum adanya lonjakan jumlah kendaraan. Karena berdasarkan prediksi hari ini mulai terjadi lonjakan jumlah pemudik.
"Saya itu pantau dari kemarin malam selepas maghrib sampai tadi subuh, tidak ada peningkatan volume kendaraan," ujar dia, Kamis.
Kemungkinan besar, lanjut dia, para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi tertahan di Jawa Tengah. Karena berdasarkan informasi yang ia dapat, terjadi kemacetan cukup parah Brebes dan tol Bawen.
Sehingga ia memperkirakan kemungkinan besar arus kendaraan pemudik baru akan sampai di Gunungkidul Kamis sore ataupun Kamis malam. Kendati demikian, pihaknya menandaskan siap mengantisipasi lonjakan jumlah kendaraan tersebut.
"Kami siap jika nanti ada gelombang pemudik," kata dia.
Sebuah skenario mereka siapkan di pintu masuk sebelah barat Gunungkidul yaitu Kapanewon Patuk. Jika terjadi kemacetan di jalur Patuk tersebut maka mereka akan memasang water barrier mulai dari Perempatan Patuk hingga depan Polsek Patuk.
ADVERTISEMENT
Kendaraan yang hendak ke HeHa Skyview, Dlingo atau ke SPBU maka akan diarahkan melalui Kalipentung. Kendaraan harus berputar terlebih dahulu di Kalipentung. Karena perempatan Patuk selama ini menjadi biang kemacetan jalur utama Jalan Wonosari.
"Memang di sana sumber kemacetan selama ini,"papar dia.
Berdasarkan perkiraan sebelumnya, Gunungkidul akan didatangi setidaknya 30 ribu pemudik. Sementara jumlah kendaraan yang akan masuk ke Gunungkidul diperkirakan naik 15 persen dibanding tahun 2019 lalu.
"Kita memang menggunakan patokan tahun 2019. Karena 2 tahun (2020 dan 2021) tidak ada arus mudik akibat pandemi COVID-19," tambahnya.