Dokter Tirta Donasikan 2.500 Masker untuk Buruh Gendong dan Guru di Yogyakarta

Konten Media Partner
1 Mei 2020 12:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyerahan bantuan dari perwakilan relawan dokter Tirta kepada Soroptimist Indonesia chapter Yogyakarta, Kamis (30/4/2020). Foto: atx.
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan bantuan dari perwakilan relawan dokter Tirta kepada Soroptimist Indonesia chapter Yogyakarta, Kamis (30/4/2020). Foto: atx.
ADVERTISEMENT
Relawan, pengusaha, dan juga influencer kondang Dokter Tirta Mandira Hudhi atau akrab dikenal Dokter Tirta mendonasikan tak kurang 2500 masker non medis untuk pencegahan penyebaran COVID-19 yang menyasar kalangan buruh gendong pasar dan para guru di wilayah Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Bukan kebetulan, bantuan dari dokter Tirta yang merupakan relawan dari Yogyakarta yang kini turut menjadi tim garda depan penanganan corona di berbagai wilayah di Indonesia itu, bisa tersalurkan juga karena gerak cepat berbagai relawan di daerah. Donasi masker ini disalurkan lewat salah satu organisasi di Yogyakarta, Soroptimist Indonesia.
“Kami awalnya prihatin masih menemukan fakta di lapangan, saat melihat buruh-buruh gendong di pasar tradisional beraktivitas tanpa masker di masa pandemi ini, ” ujar Erny Kusmastuti, Presiden Soroptimist Indonesia chapter Yogyakarta, ditemui di sela penerimaan donasi masker dari perwakilan relawan dokter Tirta, Kamis (30/4/2020).
Alasan yang melatarbelakangi para buruh gendong itu tak mengenakan masker salah satunya karena tak memiliki. Penghasilan tak seberapa yang mereka punya hanya cukup untuk kebutuhan makan sehari–hari.
ADVERTISEMENT
Erny menuturkan, kaum marjinal seperti para buruh gendong di pasar juga pekerja lain di lapangan, memang masih menjadi kelompok yang kurang terperhatikan dalam upaya penanggulangan Corona.
Erny menuturkan pihaknya sendiri pun sebelumnya telah turut menyalurkan bantuan ke tenaga medis di berbagai rumah sakit seperti RSUP dr. Sardjito, Siloam dan lainnya.
Bantuan dampak Corona seperti alat pelindung diri, sejauh ini memang konsentrasinya mengalir deras ke tenaga medis yang menjadi garda depan penanganan wabah. Namun belum banyak yang menyentuh ke kelompok pekerja di lapangan seperti buruh gendong pasar itu.
Langkah membantu melindungi warga yang belum sakit agar tak sakit inilah yang menjadi latar gerakan pembagian masker ke buruh gendong dan guru itu.
ADVERTISEMENT
“Saat kami konfirmasi ke dinas pasar setempat, setidaknya untuk para buruh-buruh gendong di pasar itu butuh 20 ribu. Namun tak hanya masker, situasi saat ini yang dibutuhkan warga juga bahan pangan,” ujarnya.
Melihat besarnya kebutuhan bantuan itu, Soroptimist Yogyakarta melalui anggotanya Inge Gunawan yang merupakan pimpinan Yayasan Mataram Yogyakarta menghimpun bantuan salah satunya dari dr Tirta Mandira Hudhi.
Donasi tidak berhenti hanya sampai disitu tapi gerakan yang dinamai 1000 tangan itu akan digiatkan dalam bentuk penyaluran bantuan lainnya.
“Kami bersama GKR Mangkubumi selaku pembina organisasi, masih berkoordinasi dengan pengurus untuk terus bergerak menyalurkan bantuan yang saat ini difokuskan pada program kesehatan dan pendidikan,” kata Inge.
Adapun program Donasi 1000 Tangan dilakukan dengan minimum donasi Rp 50.000 rupiah yang akan digunakan untuk terus membantu para buruh gendong pasar serta guru yang terdampak musibah.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, para buruh gendong juga mendapatkan bantuan donasi dari Indieco creative space yang membuat program berbagi dari setiap penjualan makanan dan minuman untuk mendukung gerakan positif yang dilakukan. (atx)