Fenomena Langka, Ribuan Pelajar Putri di Yogyakarta Mengikuti Sholat Gerhana Bulan

Konten Media Partner
1 Februari 2018 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fenomena Langka, Ribuan Pelajar Putri di Yogyakarta Mengikuti Sholat Gerhana Bulan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Seribu lebih pelajar putri melakukan sholat gerhana bulan atau khusuf saat terjadi fenomena langka Super Blue Blood Moon atau supermoon, blue moon, dan gerhana bulan yang terjadi secara bersamaan pada Rabu (31/01/2018) malam. Sholat gerhana bulan mulai digelar sejak pukul 19.51 WIB saat masuk gerhana total di Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta. Dzikir juga dikumandangkan sejak pukul 17.49 WIB hingga gerhana total berakhir pada pukul 21.08 WIB.
ADVERTISEMENT
Sholat gerhana tersebut dilakukan untuk memperluas wawasan keilmuan dalam bidang Ilmu Falak.
"Dengan fenomena alam yang sangat luar biasa itu diharapkan siswi-siswi dapat mengambil hikmah serta dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT," ujar Direktur Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Agustyani Ernawati SPd.
Fenomena Langka, Ribuan Pelajar Putri di Yogyakarta Mengikuti Sholat Gerhana Bulan (1)
zoom-in-whitePerbesar
Secara terpisah Kepala Pusat Studi Astronomi Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yudhiakto Pramudya PhD menjelaskan Super Blue Blood Moon dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia. Gerhana Bulan Total ini diawali dan diakhiri oleh Gerhana Bulan Penumbra dan Gerhana Bulan Sebagian.
"Gerhana bulan penumbra mulai terjadi pukul 17.51 WIB. Pada saat ini terjadi tidak tampak banyak perubahan pada warna bulan yang terlihat. Bulan akan mulai tampak ada perubahan warna pada saat memasuki fase Gerhana Bulan Sebagian yaitu pada pukul 18.48 WIB," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Anggota Divisi Hisab dan IPTEK Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah 2015-2020 tersebut, secara perlahan, warna merah akan mendominasi piringan bulan sampai saat pukul 19.52 WIB. Pada saat tersebut, bulan memasuki fase Gerhana Bulan Total selama 1jam dan berakhir pada pukul 21.08 WIB.
Setelah fase Gerhana Bulan Total berakhir, warna kemerahan berangsur hilang. Fase ini adalah Gerhana Bulan Sebagian. Bulan akan kembali memasuki fase Gerhana Bulan Penumbra pada pukul 22.11 WIB.
Fenomena Langka, Ribuan Pelajar Putri di Yogyakarta Mengikuti Sholat Gerhana Bulan (2)
zoom-in-whitePerbesar
"Fase gerhana berakhir pada pukul 23.08 WIB. Sehingga secara keseluruhan, kita akan menikmati gerhana selama lebih dari 5 jam," ungkapnya.
Yudhiakto menambahkan, gerhana bulan total ini terjadi tidak lama setelah posisi bulan berada pada paling dekat dengan bumi atau disebut dengan perigee. Mengacu pada perhitungan oleh fourmilab, perigee terjadi pada 30 Januari 16.55 WIB.
ADVERTISEMENT
Posisi atau jarak bulan dengan bumi tidak tetap karena orbitnya berbentuk elips atau lonjong. Pada saat perigee, piringan Bulan akan nampak lebih besar daripada rata-ratanya. Namun, perubahannya hanya sekitar 14 persen sehingga tidak akan nampak jauh lebih besar.
Berbeda dari sebelumnya, gerhana bulan total kali ini adalah terjadi pada fase bulan purnama kedua pada bulan Januari. Hal ini karena siklus hitungan kalender masehi dan siklus Bulan berbeda.
"Gerhana itu dimungkinkan terjadinya peristiwa 2 kali purnama dalam 1 bulan kalender," imbuhnya.(ves)