Generasi Muda Didorong Tangguh dan Berjiwa Sosial di Tengah Pandemi Corona

Konten Media Partner
1 Agustus 2021 10:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nurhayati, Komisaris Utama PT. Paragon Technology and Innovation (PTI), saat sharing di Webinar Ruang Bincang Inspirasi. Foto: istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Nurhayati, Komisaris Utama PT. Paragon Technology and Innovation (PTI), saat sharing di Webinar Ruang Bincang Inspirasi. Foto: istimewa.
ADVERTISEMENT
Sejak pandemi corona, sebagian besar kantor menerapkan WFH (Work From Home) untuk karyawannya. Tak hanya itu, pembelajaran juga dilakukan secara daring. Salah satu tantangan yang perlu dihadapi adalah tetap produktif selama WFH.
ADVERTISEMENT
Rasa takut gagal membuat orang jadi enggan mencoba dan berakhir tidak produktif di tengah pandemi corona. Padahal ada banyak hal yang bisa dilakukan.
"Jika ingin bermanfaat, jangan terlalu memikirkan bagaimana cara merubah dunia. Cukup lakukan hal kecil yang bisa berdampak bagi sekitar kalian. Selain itu, jadi pemuda itu jangan baperan, boleh sehari dua hari. Namun setelah itu kita harus bisa bangkit kembali," kata Karlia Meitha, Dosen Institut Teknologi Bandung, sekaligus penemu qPCR dalam Webinar Ruang Bincang Inspirasi.
Ia mengungkapkan bersosialisasi jadi salah satu cara untuk keluar dari zona nyaman. Pemikiran akan menjadi lebih luas ketika seseorang banyak bergaul.
"Karena sejatinya semua orang itu beautiful dengan caranya masing-masing” tutur Meitha.
Ia pun bercerita menjadi salah satu lulusan ITB yang cukup susah memperoleh pekerjaan dan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke tahap selanjutnya. Hal ini membuat Meitha menemukan nilai ketangguhan tersendiri dalam menjalani berbagai proses dalam hidupnya hingga bisa menciptakan mesin qPCR yang sangat bermanfaat di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
ADVERTISEMENT
Mesin qPCR yang diciptakannya bersama dosen-dosen ITB merupakan mesin pendeteksi virus corona dengan menjalankan dua proses penting secara bersamaan yaitu proses penggandaan RNA yang tersimpan dalam 16 tabung sample dengan menggunakan Teknik Thermal Cycling, juga mendeteksi RNA virus dengan Teknik elektroforesis.
Lebih lanjut, ada 5 karakter yang perlu dibawa dalam kehidupan sehari-hari. Kelima karakter tersebut adalah ketuhanan, kepedulian, kerendahan hati (humality), ketangguhan (grit), dan inovasi.
"Karena hidup tidak hanya bercerita tentang diri kita sendiri karena banyak orang di sekitar kita yang terkadang hidupnya jauh lebih susah dibanding kita. Ini pentingnya nilai kepedulian dalam hidup kita” ujar Nurhayati, Komisaris Utama PT. Paragon Technology and Innovation (PTI).
Nurhayati menjelaskan bahwa memiliki jiwa sosial itu sangat penting. Belajar itu bisa dengan siapa saja dan darimana saja. Menjadikan setiap orang lain di sekeliling menjadi guru terbaik dan menjadikan kegagalan sebagai ajang belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya.
ADVERTISEMENT
“Latihlah 5 nilai tersebut dalam kehidupan kita. Dijalani dulu, dibiasakan kemudian, hingga nantinya akan membentuk karakter tersendiri dalam diri kita. Jadilah pemuda yang selalu rajin belajar dan bisa bergaul dengan siapapun itu” ujar Nurhayati