Gerakan 35 Juta Masker untuk Jateng, Ganjar Minta Masyarakat Patuhi Aturan

Konten Media Partner
6 April 2020 20:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi seseorang menggunakan masker. Foto: Kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seseorang menggunakan masker. Foto: Kumparan.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Program 'masker untuk semua' per 5 April 2020 sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) disambut Pemprov Jateng dengan membuat Gerakan 35 Juta Masker untuk Jateng. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, kebijakan semua wajib memakai masker itu berlaku di seluruh Jawa Tengah karena sangat membahayakan orang lain dan berguna untuk mencegah penyebaran COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Coba kita hitung kalau membuat 35 juta masker, ekonomi Jateng akan bergerak. Berapa jumlah BLK di Jateng, jadi usaha ibu-ibu PKK, konveksi, maupun yang tidak memiliki usaha. Kita nanti akan melihat ketika keluar, semua orang memakai masker. Tapi tolong bisa ditaati, pakai masker buatan sendiri dari kain, yang N95 untuk tenaga medis," katanya, Senin (6/4/2020).
Sementara itu, terkait harga masker di pasaran yang melambung tinggi, Ganjar pun mengingatkan masker kain harganya lebih murah, mulai Rp 3.000 sampai Rp 5.000 ketimbang masker medis. Kepada para pedagang, ia juga mengingatkan untuk tidak menjualnya dengan harga tinggi. Imbauan pemerintah untuk menjaga jarak fisik dengan sesama, minimal 1,5 meter, untuk menekan persebaran COVID-19 juga ditegaskan Ganjar.
ADVERTISEMENT
"Apa sih prinsipnya dari aturan itu? Ya jaga jarak. Saya tambahi, setiap masyarakat yang keluar rumah harus pakai masker, dengan cara itu maka bisa melindungi. Tolong ini dipatuhi," imbuhnya.
Meski demikian, jika pemerintah pusat menetapkan pembatasan sosial berskala besar dengan darurat sipil, pihaknya sudah siap melaksanakan. Sebagai komando tertinggi di daerah dalam menjalankan kebijakan itu, Ganjar menegaskan sudah membuat satu protokol agar peraturan itu ditaati, dengan berbagai pertimbangan, termasuk sosial dan ekonomi.
Untuk diketahui, sampai hari ini, ada 120 kasus positif COVID-19 di Jateng. Dengan rincian, 88 kasus positif masih dirawat, sembuh 14 kasus, dan meninggal 18 kasus. Sementara, ODP (Orang Dalam Pemantauan) sebanyak 14.846 kasus dan 460 PDP (Pasien Dalam Pengawasan) yang masih dirawat di RS. (ari)
ADVERTISEMENT