Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Sejauh 1,1 Kilometer

Konten Media Partner
1 Juli 2019 8:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Gunung Merapi pada Senin pagi (1/7/2019). Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Gunung Merapi pada Senin pagi (1/7/2019). Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gunung Merapi di Jawa Tengah kembali meluncurkan awan panas guguran pada Senin pagi (1/7/2019). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat, awan panas guguran di puncak Gunung Merapi terlihat pada pukul 06:13 WIB.
ADVERTISEMENT
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, mengatakan awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 milimeter dengan durasi 110 detik. Kali ini, kata Hanik, jarak luncur awan panas guguran mencapai 1.100 meter (1,1 kilometer) mengarah ke hulu Kali Gendol.
Kendati demikian, pihak BPPTKG tetap belum akan mengubah status Gunung Merapi. "Status waspada sejak 21 Mei 2018," ujar Hanik.
Kondisi Gunung Merapi Senin (1/7/2019). Foto: Istimewa
Meski terjadi peluncuran awan panas, tetapi kondisi puncak Gunung Merapi sepanjang Senin dini hari masih tampak kondusif. Cuaca di Gunung Merapi yang berada pada ketinggian 2.968 meter di atas permukaan laut, secara umum, terpantau cerah dan berawan.
Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 11-15,8 derajat celsius, kelembaban udara 49-80 persen, dan tekanan udara 628,4-709,1 mmHg.
ADVERTISEMENT
Asap kawah Gunung Merapi terlihat jelas dan teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 15 meter di atas puncak kawah. Dari CCTV, teramati guguran lava sebanyak 3 kali jarak luncur sejauh 600-850 meter ke hulu kali Gendol.
"Aktivitas kegempaan terus berlangsung," ujar Hanik.
BPPTKG mencatat aktivitas kegempaan, di antaranya 17 kali guguran dengan amplitudo 2-24 milimeter, berdurasi 38,44-86,08 detik. Sementara gempa hybrid atau fase banyak terjadi 1 kali dengan amplitudo 4 milimeter, berdurasi 9,44 detik.
Pihaknya merekomendasikan tidak ada aktivitas manusia dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa di luar radius tersebut. (erl/adn)