Hadapi Wabah Corona, Ormas di Kaliurang Buat Lumbung Pangan

Konten Media Partner
30 Maret 2020 15:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah seorang warga yang mendapatkan sembako dari Posko Pagar Merapi. Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Salah seorang warga yang mendapatkan sembako dari Posko Pagar Merapi. Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wabah corona yang masuk di Indonesia terutama Yogyakarta, hingga kini belum bisa dipastikan kapan akan berakhir. Beberapa warga salah satunya di wilayah kaki Gunung Merapi, Kaliurang menjadi daerah yang cukup terdampak. Alhasil, sebuah organisasi sosial masyarakat di Kaliurang membuat gerakan lumbung pangan mandiri untuk ketahanan sosial.
ADVERTISEMENT
Gerakan yang mengusung tagline #lumbungmasyarakatmandiri ini menghimpun diantaranya warga kaliurang baik barat, timur hingga selatan, warga Ngipiksari, penggiat wisata, sekaligus pecinta lingkungan merapi. Aksi ini sejatinya dilakukan untuk mempersiapkan wilayah Kaliurang khususnya akan dampak terburuk dari mewabahnya virus corona. Sebagaimana diketahui di wilayah tersebut didominasi oleh orang yang mengandalkan perekonomian di bidang pariwisata. Akibat wabah corona saat ini, banyak warga yang tidak bisa bekerja lantaran tutupnya objek wisata dan tidak ada turis.
"Karena daerah Kaliurang yang mayoritas adalah penggiat wisata, dengan adanya corona ini sangat terasa dampaknya. Makanya pagar merapi kita buat minimal untuk ketahanan pangan kampung Kaliurang," ungkap Rendi Patria, yang merupakan penggiat Pagar Merapi, yakni organisasi bentukan masyarakat lereng Gunung Merapi, Senin (30/3/2020).
ADVERTISEMENT
Menurut warga Kaliurang yang sekaligus berpofesi sebagai pelaku wisata dan pecinta lingkungan lereng Merapi itu, situasi saat wabah corona ini sangat tidak menentu. Bahkan kepanikan bisa saja muncul. Seperti dalam hal memborong bahan makanan di pasaran hingga membuat stok-stok pangan kosong. Aksi tersebut justru akan sangat merugikan warga. Olehkarenanya, bersama dengan organisasi masyarakat serta warga setempat, kemungkinan terburuk perlu dipersiapkan salah satunya dalam hal ketahanan pangan.
Salah seorang warga yang mendapatkan sembako dari Posko Pagar Merapi. Foto: Istimewa.
"Kegiatan ini untuk merubah mainset masyarakat kita harus gotong royong. Untuk yang punya sembako lebih kita kumpulkan untuk masyarakat yang nantinya pasti akan butuh juga," sambungnya.
Heri Giarto, warga kaliurang yang juga penggiat organisasi tersebut mengatakan bahwa langkah ini juga menanggapi atas aksi lockdown di kampung-kampung untuk mencegah penularan COVID-19. Nantinya lumbung pangan ini menjadi hal yang diharapkan saat masyarakat ada di tengah situasi krisis.
ADVERTISEMENT
"Kita belum tau badai ini akan berlalu dan semoga aja segera selesai. Karena kebutuhan dasar manusia tentang pangan ini benar benar harus dipikirkan apabila dampak korona ini berkepanjangan. Ekonomi masyarakat juga akan sulit," kata Heri.
Terkait persediaan lumbung yang disediakan di barak pengungsian Kaliurang Barat, Pakem, Sleman ini, nantinya akan menyimpan beberapa bahan pokok milik warga yang berlebih. Kebutuhan sembako seperti beras, minyak, gula, dan beberapa bahan pokok lainnya dapat disalurkan warga di posko. Adapun posko penerimaan lumbung ini dibuka sejak Senin (30/3/2020) mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB.
Persediaan beras di lumbung pangan untuk warga di sekitar lereng merapi. Foto: Istimewa
"Pokoknya kita fokuskan ke pangan. Dan harapan kami nantinya juga ada bibit-bibit sayuran maupun tanaman yang sifatnya bisa cepat panen. Kita perbantukan ke warga, supaya timbul gerakan menanam tanaman pangan per rumah rumah supaya ketahanan pangan mandiri bener terbentuk," ungkap Heri.
ADVERTISEMENT
"Pada intinya warga yang membutuhkan dalam satu kampung ini bisa langsung menuju posko untuk meminta bantuan," sambung Rendi