Harga Daging Ayam di Gunungkidul Mulai Melonjak Capai Rp 38 Ribu per Kilogram

Konten Media Partner
13 April 2021 12:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daging ayam yang alami kenaikan harga. Foto: Tugu Jogja.
zoom-in-whitePerbesar
Daging ayam yang alami kenaikan harga. Foto: Tugu Jogja.
ADVERTISEMENT
Harga sejumlah komoditas pangan di wilayah Gunungkidul mengalami kenaikan. Meningkatnya permintaan menjadi pemicu naiknya sejumlah komoditas tersebut. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat pun terus mencermati kenaikan tersebut.
ADVERTISEMENT
Hari pertama bulan Ramadhan, komoditas pangan di wilayah Gunungkidul mulai terlihat naik adalah daging ayam broiller dan juga telur ayam. Gula pasir juga mulai merangkak naik dibanding dengan hari-hari sebelumnya, meski tidak signifikan.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Gunungkidul, Yuniarti Ekoningsih mengatakan, kenaikan harga yang sudah mulai terlihat ialah ayam boiler dan juga telur ayam. Di mana harga ayam saat ini sudah mencapai Rp 38 ribu perkilogramnya. Padahal pekan lalu harga telur ayam perkilogramnya masih di angka Rp 33 ribu.
"Berdasarkan keterangan pedagang, terjadi kenaikan harga ayam setiap harinya," paparnya.
Selain daging ayam, harga telur juga mengalami lonjakan. Dimana harga pekan lalu ada pada kisaran Rp. 21 ribu per kilogram saat ini mencapai Rp. 25 ribu per kilogram. Gula pasir juga terlihat merangkak naik. Namun kenaikan gula pasir tidak terlalu signifikan, dari Rp. 12 ribu per kilogram menjadi Rp. 12.500,- per kilogramnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Yuni, setiap bulan ramadan memang sering diikuti dengan kenaikan harga sejumlah komoditas pangan. Meningkatnya permintaan masyarakat menjadi salah satu pemicu kenaikan harga sejumlah komoditas pangan. Hal ini seolah menjadi tradisi setiap tahunnya.
Informasi selengkapnya klik di sini.
"Ya setiap tahun pasti seperti ini," ujarnya
Yuni memastikan sampai saat ini ketersediaan sejumlah komoditas pangan di wilayah kabupaten Gunungkidul masih sangat mencukupi. Kenaikan sejumlah komoditas tersebut bukan karena tidak adanya pasokan namun lebih karena peningkatan permintaan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunungkidul, Johan Eko mengakui jika ada sejumlah komoditas yang mengalami peningkatan harga. Namun ia menilai kenaikan tersebut masih dalam batas yang wajar. Jika nanti dinilai mengkhawatirkan maka pemerintah bisa menggelar operasi pasar.
Secara intens pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah Istimewa Yogyakarta menjelang Bulan Ramadhan ini. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan pasokan sejumlah komoditas terutama di bulan Ramadan dan menjelang Lebaran kali ini.
ADVERTISEMENT
"Kenaikan di setiap hari besar keagamaan ini hal yang lumrah. Karena daya beli masyarakat meningkat, bisa dilihat dari ramainya pasar serta pusat perbelanjaan," papar Johan.
Kenaikan harga ayam ini juga dirasakan salah satu pedagang ayam di Pasar Argosari Wonosari, Rohima. Menurutnya kenaikan terjadi berturut-turut sejak satu pekan menjelang Ramadhan. Keadaan ini selalu terjadi setiap bulan Ramadan hingga lebaran nanti.
"Naiknya setiap hari seribu rupiah," jelas ibu anak satu ini.