Hujan Abu Guyur Cepogo Sleman Usai Merapi Luncurkan Awan Panas

Konten Media Partner
23 April 2021 15:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Merapi yang terlihat dari kejauhan. Foto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Merapi yang terlihat dari kejauhan. Foto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Jumat (23/4/2021) siang, Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas guguran. Bahkan awan panas guguran kali ini mampu menimbulkan hujan abu di seputaran puncak Gunung Merapi pasalnya luncuran kali ini jaraknya lebih jauh dibandingkan dengan luncuran awan panas biasanya.
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, telah terjadi awan panas guguran Gunung Merapi tanggal 23 April 2021 sekitar pukul 11.20 WIB. Tercatat di seismogram milik BPPTKG, luncuran awan panas guguran tersebut memiliki amplitudo 55 mm dan durasi 125 detik.
"Jarak luncur 2000 m ke arah barat daya,"ungkap Hanik, Jumat.
Pada saat terjadi luncuran awan panas Guguran, angin di puncak Gunung Merapi bertiup ke arah timur dan teramati tinggi kolom 300 m di atas puncak. Dan berdasarkan laporan, telah terjadi hujan abu di wilayah Cepogo 11.30 WIB.
Sepanjang Kamis (22/4/2021) kemarin, terjadi 1 kali awan panas guguran, 157 kali guguran, 27 kali gempa guguran, sebanyak 1 kali gempa vulkanik dangkal, 1 kali gempa tektonik dan 1 kali gempa hembusan. Awan panas yang terjadi meluncur 1.500 meter pada pukul 10.27 WIB dan mengarah ke barat daya.
ADVERTISEMENT
"Laju rata-rata pemendekan EDM Babadan sebesar 0,2 cm perhari. Itu terjadi dalam tiga hari,"ujarnya.
potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,"ungkapnya.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Di samping itu, masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Ia juga menghimbau keada penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
ADVERTISEMENT
Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi. Dan jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.(erl)