Hujan Angin di Gunungkidul Sebabkan Ribuan Puyuh Mati Tertimpa Kandang

Konten Media Partner
5 April 2021 15:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kandang burung puyuh yang ambruk di Gunungkidul usai diterjang hujan angin. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Kandang burung puyuh yang ambruk di Gunungkidul usai diterjang hujan angin. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Playen hari Minggu sore(4/4/2021), mengakibatkan sejumlah kerusakan di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Sebuah kandang burung puyuh (gemak) ambruk ditiup angin kencang demikian pula puluhan pohon roboh menimpa bangunan.
ADVERTISEMENT
Kasubag Humas Polres Gunungkidul, Iptu Suryanto mengatakan kejadian pertama sekitar pukul 14.10 WIB. Sebuah kandang puyuh milik Joko Utomo (37) warga Gluntung (14/03), Kalurahan Patuk, Kapanewon Patuk roboh akibat tertimpa pohon sengon dengan tinggi 18 meter. gemak tersebut merupakan usaha Joko bekerjasama dengan sebuah PT di Sleman.
"Kandang itu isinya sudah siap dipanen, dua pekan lagi. Ada 5.200 ekor gemak (puyuh) yang sudah berusia 25 hari," ujar Iptu Suryanto, Minggu malam.
Warga dibantu aparat lantas melakukan evakuasi terhadap robohnya kandang. Beruntung tak semua gemak mati karena ada sekitar 3.000 ekor yang berhasil diselamatkan. Jika ditaksir, kerugian akibat peristiwa ini mencapai Rp 30 juta dan terpaksa burung sisa harus dievakuasi.
ADVERTISEMENT
Di tempat lain, di Tanjakan Slumprit Jalan Yogyakata-Wonosari KM 27 tanah di pinggir jalan longsor sekitar pukul 16.30 WIB. Akibatnya timbunan tanah memakan bahu jalan namun beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Kondisi tersebut mengakibatkan jalan utama Yogyakarta Wonosari tersendat.
"Tidak macet, cuma tersendat bekas longsoran sudah dievakuasi," jelasnya.
Di Padukuhan Tanjung, Kalurahan Bleberan, Kapanewon Playen misalnya, puluhan pohon Jati roboh akibat hujan deras disertai angin kencang. Pohon pohon tersebut sebagian ada yang roboh menimpa bangunan.
Kepala Dukuh Tanjung 1, Suprapdiyono mengungkapkan salah satu pohon jati yang cukup besar berdiameter 130 cm, milik Pujono(64), warga Padukuhan Tanjung 1, Kalurahan Bleberan, roboh menimpa emper rumah Sutomo (45), tetangganya. Emper rumah Sutomo yang beratap Asbes hancur.
ADVERTISEMENT
"Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana ini," paparnya.
Masih di wilayah Padukuhan Tanjung 1, Kalurahan Bleberan, sebuah dahan pohon Trembesi/Munggur patah dan menimpa kandang sapi milik Sajiyo(62), atap kandang hancur, dan kandang miring hampir roboh, Sapi dan beberapa Kambing didalam kandang selamat. Sajiyo dibantu warga sekitar segera mengevakuasi Sapi dan Kambing miliknya.
Angin kencang juga merusakkan genting beberapa rumah warga, rumah yang mengalami kerusakan adalah milik Suyanto(38), Siswanto,(39), Agung(40) Sutarto(42) dan Tijah(85), genting rumah mereka rusak akibat diterpa angin kencang.
Sementara itu, di Padukuhan Sawahan 1, Kalurahan Bleberan, sebuah pohon jati menimpa kamar mandi dan sebagian dapur milik Tuharno(70), atap kamar mandi hancur, sementara beberapa bagian atap dapur rusak. Di Padukuhan Peron, Kalurahan Bleberan, sebuah pohon Jati roboh menimpa kabel jaringan Listrik, akibat kejadian ini, kabel jaringan listrik copot dibagian sambungan tiang, dan memutus sambungan listrik di 5 rumah warga.
ADVERTISEMENT
Di Kalurahan Plembutan, Kapanewon Playen, hujan deras dan angin kencang mengakibatkan banyak pohon Jati juga roboh, 4 rumah warga dan satu kandang sapi dilaporkan mengalami kerusakan tertimpa pohon jati yang roboh.
"Satu pohon jati, roboh menimpa kabel listrik dijalur Playen-Paliyan, ada kemacetan jalan di ruas jalan itu," terang Bripka Suratno, Babinkamtibmas Kalurahan Plembutan.(erl)