Hujan Deras Picu Tanah Longsor di Gedangsari Gunungkidul

Konten Media Partner
11 April 2021 9:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Longsor yang terjadi di Gunungkidul usai diguyur hujan deras. Foto: Erfanto/Tugu Jgka
zoom-in-whitePerbesar
Longsor yang terjadi di Gunungkidul usai diguyur hujan deras. Foto: Erfanto/Tugu Jgka
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hujan deras yang melanda kawasan Gunungkidul sejak Sabtu (10/4/2021) malam hingga Minggu (11/4/2021) pagi memicu tanah longsor di Kapanewonan Gedangsari. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tanah longsor tersebut.
ADVERTISEMENT
Panewu Gedangsari Martono Imam Santosa menuturkan, peristiwa tanah longsor di wilayahnya terjadi pada pukul
03 00 WIB. Tanah longsor terjadi di Padukuhan Jatibungkus Rt 03 / 11 Kalurahan Hargomulyo. Hujan deras yang terjadi hampir semalam suntuk memicu tanah longsor di RT 03/RW 11
Tanah samping rumah Slamet (48) dengan tinggi 4 meter dan panjang 5 meter longsor. Material longsoram mengenai rumah bagian dapur dan menyebabkan tembok / Dining Lebar 2, 5 Dan tinggi 2 m Jebol. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tesebut.
"Beberapa perabotan memang ada yang rusak. Tetapi tidak parah,"paparnya, Minggu (11/4/2021).
Pagi ini warga sekitar dibantu dengan relawan berusaha menyingkirkan material longsoran dari dapur milik korban. Mereka juga harga penutup tanah longsor tersebut dengan matrial terpal agar tidak ada longsor susulan di lokasi yang sama mengingat cuaca ekstrem masih diperkirakan berlangsung.
ADVERTISEMENT
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki mengatakan Siklon Seroja yang masih terbentuk diperkirakan masih berefek pada kondisi cuaca di wilayah DIY, termasuk Gunungkidul. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga SAR pun melakukan antisipasi.
pihaknya saat ini semakin meningkatkan kewaspadaan. Apalagi mengingat hujan deras disertai angin kencang kerap menerpa. Menimbang kondisi cuaca ekstrem, BPBD Gunungkidul pun kini lebih intens berkomunikasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Secara periodik, prakiraan cuaca terkini selalu diinformasikan.
"Lewat radio hingga media sosial rutin kami sampaikan agar relawan hingga kalurahan lebih waspada," kata Edy.
Menurut Edy, BMKG menginformasikan Siklon Seroja mulai memudar. Namun ada kemungkinan munculnya bibit siklon lain sehingga sejumlah daerah perlu waspada. Apalagi efeknya selalu berupa hujan deras disertai angin, tapi langkah antisipasi sendiri sudah mereka lakukan sejak awal tahun.
ADVERTISEMENT
"Antisipasi yang tersebut adalah pemangkasan pohon-pohon yang dinilai rawan tumbang,"paparnya.