Inovasi Unik Kopi dengan Varian Rasa dan Aroma Whisky di Yogyakarta

Konten Media Partner
6 Juli 2020 8:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Varian Kopi Whisky yang dikeluarkan Kedai Kopi Lhur. Foto: Jay
zoom-in-whitePerbesar
Varian Kopi Whisky yang dikeluarkan Kedai Kopi Lhur. Foto: Jay
ADVERTISEMENT
Kopi dan whisky sejatinya merupakan dua jenis minuman yang sangat bertolak belakang. Namun bagaimana jadinya jika sebuah varian minuman kopi tersebut memiliki rasa dan aroma yang mirip dengan whisky. Hal ini bahkan terbilang unik dan satu-satunya yang disajikan di kedai kopi yang ada di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Yudha menuturkan banyaknya bermunculan kedai kopi di Yogyakarta tentunya membuat dirinya berusaha membuat inovasi dan kreasi yang unik dan beda dari tempat lainnya. Seperti kedai kopi pada umumnya, ia juga memiliki sajian berupa kopi susu maupun kopi manual brew dan juga ice blend seperti avocado frappe, red velvet, green tea hingga yakult yang menjadi primadona pelanggan.
Meski termasuk pendatang baru di tahun 2020 ini, ia pun berkreasi dengan varian kopi unik yakni kopi yang punya rasa dan aroma seperti whisky. Ide tersebut bermula dari melihat antusiasme pelanggan terhadap signature drink pendahulunya di kedai kopi itu yakni jamaican rum. Dengan basic alkohol, minuman tersebut dijadikan sirup minuman dan sangat laris.
Varian cappucino dari Kedai Kopi Lhur. Foto: Instagram/@kopi/lhur
Selain itu pula taste itu diadaptasi kedalam minuman kopi lantaran ia melihat cukup banyak anak muda juga yang menggandrungi minuman beralkohol. Dari situ terciptalah kopi varian baru ini. Namun pelanggan tak perlu khawatir akan mabuk setelah meminumnya karena kopi tersebut dipastikan nol persen alkohol dan tidak menggunakan campuran whisky sama sekali melainkan dari rasa sirup.
ADVERTISEMENT
"Di sini saya mencoba mengembangkan itu kalau nama kopinya itu miksologi kalau tidak salah. Jadi seperti yang sudah dikembangkan oleh beberapa minuman-minuman luar seperti Jack Daniel itu sudah mengeluarkan kopi tapi beralkohol. Di sini saya mencoba menciptakan sebuah menu baru sebuah kopi dengan whisky tanpa alkohol sama sekali. Ada varian beberapa sirup yang kita cari khususnya beberapa menu-menu yang menggunakan taste, aroma dan rasa alkohol tetapi sama sekali tidak memabukkan dan nol persen alkohol," papar Yudha, pemilik Kopi Lhur tersebut.
Suasana Kedai Kopi Lhur. Foto: Instagram/@kopi.lhur
Di Yogyakarta sendiri hampir belum ada yang membuatnya. Dari sepenglihatannya, yang sudah ada di kedai kopi di luar, minuman semacam itu selalu dimunculkan dengan campuran minuman beralkohol untuk membuat rasa serta aroma yang khas. Namun tidak demikian di kedainya.
ADVERTISEMENT
"Kalau misalkan di luar Jogja, saya masih belum tahu seperti apa. Tetapi yang sudah-sudah jika ada menu tersebut pasti selalu ada alkoholnya yaitu campuran hanya beberapa mili saja tidak full alkohol. Tetapi kalau yang pure tanpa alkohol sementara yang saya lihat di Jogja ini masih belum ada," ungkapnya.
Selain menjual keunikan dari pilihan menu kopi, kedai kopi yang terletak di daerah kawasan sekitar Ring Road Utara, Maguwoharjo, Sleman ini terletak pada desain bangunan yang tak biasa dan konsep yang di usungnya. Di sebuah bangunan dari kontainer yang unik itu, Yudha mengusung konsep ngopi lur. Dalam slang orang jogja lur sendiri merupakan kependekan dari kata sedulur yang berarti saudara.
Hal tersebut ia tekankan pada barista maupun setiap karyawannya dimana pelanggan tak hanya sebatas pelanggan saja.
Suasana Kedai Kopi Lhur. Foto: Instagram/@kopi.lhur
"Saya selalu menekankan kepada temen-temen pegawai barista baik manajer mereka sebisa mungkin harus melayani konsumen sebaik-baiknya. Contohnya begini misalkan ada orang datang ke sini orang ngopi sendirian sambil bawa pekerjaan. Coba kita intermeso kita ajak diskusi kita ajak ngobrol jadi tidak hanya mereka datang ngopi, kita berikan minum, terus kita pergi begitu saja. Kita mencoba membuat senyaman mungkin konsumen yang ada. Itu yang menjadi alasan kenapa saya mengkonsep ide kopi kuwi seduluran itu basicly juga dari situ," kata Yudha.
ADVERTISEMENT
Seperti nama kedainya, ia ingin tempat ngopi menjadi lingkungan yang hangat dan juga bisa membangun circle pertemanan hingga rekan bisnis.
"Kenapa membuat kedai kopi karena dengan konsep yang selalu saya bawa yaitu kopi itu selalu seduluran di mana kita selalu membuat menciptakan orang ngopi tidak hanya sekedar meminum kopi tetapi kita bisa kongkow-kongkow, mencari persaudaraan, mencari relasi, mencari rekan kerja dan mungkin sedikit banyak mengeluarkan ide," ungkapnya.