Ironis, Kebun Jagung di Tengah Jalan Mangkrak Usai OTT KPK

Konten Media Partner
4 November 2019 17:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kebun jagung yang terletak di Jalan Babaran Barat di Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta. foto: Dion
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kebun jagung yang terletak di Jalan Babaran Barat di Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta. foto: Dion
ADVERTISEMENT
Kondisi Jalan Babaran Barat di Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta begitu ironis. Pasalnya tampak lubang bekas galian ditutup tanah pada dua sisi yang dibiarkan begitu saja justru ditanami tanaman jagung. Yang lebih miris lagi, jalan tersebut sering padat oleh lalu lalang kendaraan.
ADVERTISEMENT
"Jagung ini mulai ditanam saat bulan September 2019 lalu. Awalnya saya menyiram tanah yang untuk menutup bekas galian proyek saluran air ini, tetapi justru menghasilkan debu. Rugi menyiram debu, mengotori udara," tutur lelaki bernama Barnadi yang menjadi inisiator penanaman ladang jagung di tengah jalan tersebut, Senin (4/11).
Pria berusia 62 tahun itu lantas bereksperimen dengan memberi benih jagung di tanah itu. Percobaan pertama membuahkan hasil yang tidak dinyana. Dari empat percobaan pertama, biji-biji itu terus tumbuh besar. Lantas ia berpikir untuk menambah biji jagung menjadi lebih banyak.
"Saya izin ke pak RT, beliau bilang silahkan tanami saja. Warga sekitar juga mendukung sebagai bentuk protes kami terhadap proyek mangkrak yang mengganggu warga sekitar dan pengguna jalan ini," kata Barnadi.
ADVERTISEMENT
Selain untuk media protes dan penghilang debu, alasannya menanam jagung di area tersebut adalah untuk mengusir nyamuk. Lubang yang menganga pada bekas galian itu rawan menjadi jalan nyamuk dari gorong-gorong masuk ke rumah-rumah warga sekitar. Dengan ditanami seperti ini, pergerakan nyamuk akan tertahan di tanaman jagung itu.
Pantauan di lokasi, setelah dua bulan tumbuh, tanaman-tanaman jagung itu sudah meninggi. Namun belum tampak jagung yang siap dipetik. Baru sebatas daunnya saja yang tumbuh subur memberi pemandangan hijau segar di tengah padatnya permukiman khas perkotaan.
"Belum tahu kapan jagung-jagung ini panen. Ditunggu saja, kalau sudah waktunya nanti tinggal dipetik," ujar Barnadi seraya terkekeh.
Suasana kebun jagung yang terletak di Jalan Babaran Barat di Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta. foto: Dion
Kebun jagung di jalan ini memang unik, tetapi juga mengandung ironi. Ada skandal di baliknya, yaitu kasus suap yang melibatkan dua oknum jaksa masing-masing dari Kejari Yogyakarta dan Solo. Keduanya disebut menerima suap dari sang kontraktor untuk memuluskan lelang proyek tersebut. Ketiganya ditangkap KPK pada Agustus 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
Kini proyek tersebut mangkrak yang menyebabkan hanya separuh Jalan Babaran di sekitarnya yang dapat dilalui, itu pun hanya roda dua. Para pengendara harus berhati-hati karena musti berpapasan di badan jalan yang menyempit. Untuk melaluinya, terkadang harus ada yang mengalah terlebih dahulu dari salah satu arah.
Suasana kebun jagung yang terletak di Jalan Babaran Barat di Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta. foto: Dion
Penulis bahkan pernah nyaris terjatuh sewaktu mengendarai sepeda motor saat melintasi kawasan tersebut. Momen tersebut terjadi saat berpapasan dengan pengendara dari arah barat, tetapi justru masuk ke bahu jalan yang berisi kerikil-kerikil, untung saja masih sanggup menjaga keseimbangan.
"Saya setiap hari melewati jalan ini untuk pergi pulang dari kos ke kampus. Cukup terganggu juga sejak adanya proyek yang mandek ini. Membuat para pengendara sepeda motor dari kedua arah istilahnya saling berebut kesempatan lewat terlebih dahulu di jalan yang sempit," keluh Cholid, seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta saat ditemui di sekitar lokasi.
ADVERTISEMENT
(Dionisius/Feva)