JIFFINA 2018 Targetkan Transaksi Rp 100 Miliar

Konten Media Partner
10 Maret 2018 15:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (JIFFINA) 2018 yang digelar di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta, 10—13 Maret 2018 menargetkan bisa meraih transaksi Rp 100 miliar. Pameran furniture yang ketiga kali digelar ini diharapkan mampu menjadi salah satu pameran terbesar di daerah.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat memberikan sambutan pada pembukaan JIFFINA 2018 di JEC, Sabtu (10/3/2018). Foto : Deni H/kumparan.com/tugujogja
ADVERTISEMENT
"Transaksi JIFFINA tahun lalu Rp 75 miliar. Tahun ini kami targetkan Rp 100 miliar," kata Ketua Forum Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (JIFFINA) Jawa-Bali Timbul Raharjo dalam acara pembukaan di JEC Yogyakarta, Sabtu (10/3/2018).
Timbul menerangkan, JIFFINA 2018 kali ini mengangkat tema Unique Furniture and Craft Product. Karena itu, produk-produk yang dipamerkan tidak hanya memiliki keunikan dari segi bahan, tetapi juga dari segi desain, material dan proses pembuatannya. "Jumlah peserta pameran tahun ini, lebih banyak dan didominasi oleh UKM dari Jatim, Jateng, Bali dan DIY," katanya.
Sebagai gambaran, penyelenggaraan JIFFINA 2017 lalu diikuti 260 peserta, sedangkan tahun ini diikuti 968 peserta pengusaha mebel dan kerajinan se-Indonesia, terutama dari Jawa-Bali.
ADVERTISEMENT
Ia meyakini dengan bertambah peserta, produk mebel dan kerajinan yang dipamerkan lebih variatif. Apalagi, ia menilai gairah ekspor permebelan saat ini semakin membaik. "Harapannya JIFFINA bisa menjadi tolok ukur furniture di Jawa Tengah dan DIY," katanya.
Sama seperti penyelenggaraan tahun lalu, menurut Timbul, JIFFINA 2018 ditargetkan dihadiri sekitar 4.000 buyers (pembeli) dari 60 negara. Tahun lalu buyers dari Jerman menempati posisi tertinggi dalam transaksi, disusul Belanda, Amerika, Itala, Belgia, India, Prancis, dan Australia.
Pameran yang diadakan di Jogja Expo Center ini merupakan penyelenggaraan tahun ketiga yang ditargetkan dihadiri sekitar 4.000 pembeli dari 60 negara. Gubernur DIY Sri Sultan HB X yang membuka acara ini menyambut baik penyelenggaraan JIFFINA di tahun ketiga ini. "Semoga event ini mendorong kontribusi signifikan bagi ekspor furniture Indonesia," kata Sultan.
ADVERTISEMENT
Ia berpesan, pengusaha furniture dan kerajinan harus bisa antisipatif terhadap perubahan, tidak hanya mengandalkan posisitioning masa lalu. Pengusaha harus bisa mengubah bisnis dari cara konvensional ke e-commerce. "Dengan bisnis online bisa menjual bisnis ke tempat yang sebelumnya tidak terjangkau," katanya.
Untuk itu, pelaku industri mebel dan kerajinan menurutnya harus memiliki keunikan produk. Sebab jika hanya mengandalkan harga murah, produk akan tersingkir dengan produk lain yang harganya bisa lebih murah juga. "Pelaku industri harus siap menghadapi produk asing ke pasar domestik," katanya.
Pelaku industri juga diharapkannya mampu mengembangkan produk lokal untuk bersaing ke ranah global. Ini harus dilakukan dengan menerapkan inovasi teknologi, technoprenership, dan manajemen teknologi. "Tanpa menejemen teknologi, seringkali produk gagal dalam komersialisasi di pasaran," katanya.
ADVERTISEMENT
Pameran JIFFINA 2018 ditargetkan dihadiri sekitar 4.000 pembeli dari 60 negara. Tahun lalu pembeli dari Jerman menempati posisi tertinggi dalam transaksi, disusul Belanda, Amerika, Italia, Belgia, India, Prancis dan Australia. (deni h)