Kampus di Jogja Siapkan Mitigasi Cegah Penyebaran Virus Corona

Konten Media Partner
20 November 2020 8:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seminar Program Pencanangan Kampus Sehat. Foto: Tugu Jogja/Len
zoom-in-whitePerbesar
Seminar Program Pencanangan Kampus Sehat. Foto: Tugu Jogja/Len
ADVERTISEMENT
Kampus menjadi salah satu tempat untuk mencetak sumber daya manusia yang berpotensi dan unggul. Guna mewujudkannya, gerakan kampus sehat hadir untuk memberikan kenyamanan bagi mahasiswa dan sivitas akademika.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 20 kampus di wilayah DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Utara berkomitmen menjadikan kampus sebagai institusi sehat yang memberikan dampak positif bagi lingkungannya. Salah satunya yaitu Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, yang akan mengupayakan serangakaian mitigasi untuk menangani COVID-19
“Mitigasi sekarang yang kita siapkan untuk enam kampus itu selalu kita jaga kondisi kebersihannya, jangan sampai ada penyebaran muncul dari kampus yang notabene area keluar masuk orang seperti kegiatan praktikum kuliah,” ujar Uti Bidayati, SE., MM, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Kehartabendaan dan Administrasi Umum UAD pada Kamis (19/11/2020).
Walau masih menyelenggarakan perkuliahan secara online, UAD juga mengadakan perkuliahan tatap muka lewat kegiatan praktikum. Guna menggencarkan UAD sebagai kampus sehat, kegiatan praktikum tersebut pun diatur sedemikian rupa.
Informasi selengkapnya klik di sini
“Mahasiswa untuk praktikum itu akan kita atur, karena ini agak sulit. Ini yang kemudian kita terapkan, jadi jumlah yang ada di lab itu dibatasi, bisa sampai sepertiga supaya interaksi di laboratorium itu aman. Kemudian sirkulasi lewat ventilasi itu juga kita perhatikan, kita siapkan blower untuk sirkulasi udara,” ujar Uti.
Adv
Pada masa awal pandemi, Uti juga mengatakan bahwa UAD telah memberikan perhatian lebih pada mahasiswa dan masyarakat sekitar. Hal tersebut dilakukan melalui pemberian sembako dan penyediaan kamar isolasi untuk mahasiswa postif COVID-19.  
ADVERTISEMENT
“Kemarin ada mahasiswa UAD yang positif, kita siapkan beberapa kamar untuk terisolasi secara mandiri. Kedua, pada masyarakat yang terkena dampak kita bantu dengan kebutuhan harian seperti sembako. Hal itu kita juga lakukan pada mahasiswa yang waktu awal dua ribuan tidak bisa pulang dengan berbagai macam alasan, jadi harus kita perhatikan kebutuhannya,” ujar Uti. 
Kirana Pritasari, Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI menyebutkan kampus yang sehat jadi salah satu upaya untuk dukung pengembangan kesehatan. Tak hanya soal protokol kesehatan saja, tetapi juga bagaimana ekosistem kampus diciptakan untuk mencetak SDM yang berkualitas.
“Ini sangat penting karena mahasiswa di usia sedang semangat besar, harus ada lingkungan sehat yang mendukung. Jangan malah mahasiswa keluar kampus justru punya sakit obesitas, bahkan berpenyakit tak menular,” ujar Kirana.  
ADVERTISEMENT
Riskiyana Sukandhi Putra, Direktorat Promosi Kesehatan dan PM Kemenkes RI juga menjelaskan bahwa tidak ada syarat khusus yang diperlukan untuk ikut dalam gerakan kampus sehat. Selama perguruan tinggi tersebut siap dan bisa, maka dapat menjadikan perguruan tingginya menjadi bagian dari kampus sehat. 
“Perilaku dan cara hidupnya sebagai pemilik pengetahuan itulah yang diharapkan multiplayer effect kepada masyarakat sekitarnya, khusunya Jogja," ujar Riskiyana. (Gabryella Triwati Sianturi)