Kapolresta Jogja Sebut Ada Penurunan Kriminalitas di Momen Libur Lebaran

Konten Media Partner
20 April 2024 16:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma. Foto: M Wulab
zoom-in-whitePerbesar
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma. Foto: M Wulab
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sukses menjadi tuan rumah yang baik bagi jutaan pemudik yang datang berkunjung di momen libur lebaran 2024. Hal ini salah satunya dibuktikan dari menurunnya tingkat kriminalitas dan kejadian luar biasa selama periode tersebut.
ADVERTISEMENT
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma, mengatakan selama sepekan libur lebaran tidak menemukan kejadian luar biasa yang terjadi di Kota Yogyakarta.
"Sampai dengan saat ini nihil. Kalau lakalantas hanya laka-laka ringan saja, tidak ada yang serius. Mungkin hanya material saja," kata Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma, Jumat (19/4/2024).
Begitu pula dengan kejahatan jalanan juga mampu ditekan seminimal mungkin. Kriminalitas yang terjadi, kata dia, tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Meski begitu, pihaknya tetap melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pengamanan selama liburan Lebaran 2024.
"Ya ada kecil-kecil, kita kucing-kucingan tapi tidak yang sampai luka atau korban jiwa tidak ada. Alhamdulillah aman, Kota Yogyakarta berkat dukungan semua pihak sampai dengan saat ini tetap aman terkendali," terangnya.
ADVERTISEMENT
"Ada beberapa hal yang akan dievaluasi antara lain, plotting personel, manajemen lalu lintas, dan pengamanan di tempat-tempat rawan kejahatan," sambung dia.
Sebelumnya, Kapolda DIY Irjen Pol. Suwondo Nainggolan juga memastikan situasi tetap terkendali meskipun terjadi kepadatan arus lalu lintas di berbagai ruas jalan terutama di Kawasan Malioboro dan Nol Kilometer Kota Jogja.
Namun, kemacetan yang terjadi itu tak berlangsung lama dan cepat teratasi oleh para petugas yang disiagakan untuk mengurai kemacetan tersebut.
"Walaupun ramai sekali, sekian juta yang masuk mereka itu berhenti gak sampai 30 menit, maksimal tiga sampai 10 menit saja," pungkasnya.
(M Wulan)