Kasus Dugaan Perkosaan Mahasiswi UGM Berakhir Damai
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus dugaan perkosaan yang dialami mahasiswi Fisipol UGMAgni atau AN saat menjalani KKN di Pulau Seram Maluku Juli 2017 lalu
dinyatakan berakhir secara damai.
Hal ini menyusul setelah pihak UGM mempertemukan terduga pelaku, HS
dengan Agni untuk membuat nota kesepahaman damai atas kasus tersebut,
Senin (4/2/2019).
“HS menyatakan menyesal dan mengaku bersalah serta memohon maaf atas
perkara tersebut kepada pihak saudari AN (Agni), saudara HS dan AN
serta UGM sepakat menyatakan perkara ini sudah selesai,” ujar Rektor
UGM Prof Panut Mulyono dalam konferensi pers, Senin sore (4/2/2019).
Panut menuturkan pihak UGM menyaksikan langsung proses perdamaian
antara HS dan Agni pada Senin siang. Baik HS dan Agni membubuhkan
tandatangan sebagai kesepakatan kasus itu diakhiri dengan damai.
Panut menegaskan dalam proses perdamaian itu terwujud atas inisiatf
dua belah pihak dan tanpa ada intervensi atau rekayasa apapun. Proses
perdamaian terwujud karena adanya proses pendekatan lama yang dibantu
dekan masing-masing fakultas yakni Fakultas Teknik dan Fisipol untuk
penyelesaian masalah ini hingga akhirnya tanpa paksaan keduanya
memutuskan berdamai.
“Kami mendengarkan bagaimana sebenarnya keinginan dari HS dan AN, maka
kami sangat berhati-hati karena mungkin juga perdamaian ini butuh
waktu lama karena sangat sensitif, tidak ada paksaan, tidak ada
rekayasa,” ujarnya.
Atas keputusan damai itu, ujar Panut, baik HS maupun AN tetap
menyelesaikan konseling sesuai arahan kampus untuk kemudian didorong
lulus pada bulan Mei 2019.
“Kampus tetap mengawal studi HS dan AN, semoga dua-duanya bisa beres
dan selesai bulan Mei 2019 ini,” ujarnya.
Dekan Fisipol UGM Erwan Agus Purwanto menyatakan perdamaian menjadi
keputusan yang diambil dengan kesadaran penuh tanpa paksaan dari pihak
AN.
“Sejak awal Fisipol UGM berkomitmen mengawal AN untuk mendapatkan
keadilan yang diinginkan, kami tak memaksakan pendapat dan munculnya
kesepakatan damai ini. Kami tak mendikte AN, apapun pilihannya kami
dukung dan hormati,” ujarnya.
(atx)
ADVERTISEMENT