Kongres Berkebaya Nasional Dorong Pemerintah Tetapkan Hari Berkebaya Nasional

Konten Media Partner
6 April 2021 20:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para wanita yang menari dengan mengenakan kebaya. Foto: Len/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Para wanita yang menari dengan mengenakan kebaya. Foto: Len/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Perkumpulan Perempuan Berkebaya Indonesia kembali mengadakan acara Kongres Berkebaya Nasional (KBN) mendorong pemerintah untuk menetapkan hari berkebaya nasional.
ADVERTISEMENT
Menurut koordinator sekaligus pendiri Perkumpulan Perempuan Berkebaya Indonesia Wilayah Yogyakarta, Margaretha Tinuk Suhartini, adapun dua agenda penting yang menjadi fokus dalam acara kongres tersebut.
"Dua agenda penting, yang pertama kami ingin menyampaikan kepada pemerintah supaya ada satu hari yang dibuat sebagai hari berkebaya nasional," ujar Tinuk, usai acara KBN 2021 di hotel Royal Ambarukmo, Selasa (6/4/2021).
KBN 2021 memiliki tujuan utama untuk mengubah stigma perempuan Indonesia mengenai kebaya. Oleh karena itu, penting halnya bagi pemerintah untuk menetapkan hari berkebaya nasional demi terwujudnya perubahan pandangan mereka mengenai kebaya.
"Dengan adanya hari berkebaya nasional, busana kebaya akan semakin populer serta para perempuan Indonesia mau tidak mau diwajibkan untuk memakai kebaya paling tidak satu hari pada hari berkebaya nasional tersebut," lanjut Tinuk.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, sang pendiri Perkumpulan Perempuan Berkebaya Indonesia Wilayah Yogyakarta tersebut menyampaikan agenda lain dari kongres. Selain mempopulerkan kembali kebaya, KBN 2021 juga diselenggarakan sebagai upaya langkah untuk menarik perhatian UNESCO supaya mengakui kebaya selayaknya batik, keris, hingga wayang kulit.
Informasi selengkapnya klik di sini.
"Kami ingin UNESCO mengakui kebaya sebagai heritage atau khasanah kebudayaan Indonesia. Seperti batik, keris serta wayang kulit," ujar Tinuk
Terkait sosialisasi kebaya ke generasi Millenial, Tinuk mengatakan bahwa pihaknya sudah memiliki langkah strategis untuk menerapkannya..
"Melalui para desainer yang merangkai baju kebaya funky atau dinamis yang memang ditujukan untuk anak muda," ungkap Tinuk.
Dalam acara kongres yang berlangsung dua hari tersebut, adapun salah satu peserta termuda yang merasa bangga mengikutinya.
ADVERTISEMENT
"Ikut senang dan bangga, karena tidak semua orang bisa mengikuti ini, Mengembangkan budaya dari nenek moyang yang sudah ada," tuturnya.
Di lain pihak, Director of Sales and Marketing Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Maya Dewi mendukung keberlangsungan kongres tersebut.
Sebagai tuan rumah kongres, ia pun berharap bahwa tujuan dari acara KBN 2021 bisa tercapai sesegera mungkin.
"Kami menyambut dengan bangga dan senang, kita akan selalu support dari perempuan berkebaya di Indonesia," tutur Maya Dewi.
"Semoga upaya mengenalkan kebaya ke generasi muda serta tujuan untuk mengangkat kebaya di mata Unesco bisa terlaksana," pungkasnya. (Andrea Widya Burhana)