Korem Yogyakarta Sesalkan Vandalisme di Monumen Serangan Umum 1 Maret

Konten Media Partner
23 Februari 2019 17:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Brigjen TNI Muhammad Zamroni, Komandan Korem 072/Pamungkas, usai melantik 3 komandan kodim di Yogyakarta, Sabtu (23/2/2019). Foto: ken
zoom-in-whitePerbesar
Brigjen TNI Muhammad Zamroni, Komandan Korem 072/Pamungkas, usai melantik 3 komandan kodim di Yogyakarta, Sabtu (23/2/2019). Foto: ken
ADVERTISEMENT
Komandan Korem (Danrem) 072/Pamungkas, Brigjen TNI Muhammad Zamroni, sangat menyayangkan aksi vandalisme yang menyasar Monumen Serangan Umum 1 Maret 1959 pada Jumat (15/2/2019) malam.
ADVERTISEMENT
"Kita patut menyesali kejadian-kejadian ini (aksi vandalisme di Monumen) kata Zamroni disela-sela upacara Sertijab di Makorem, Sabtu (23/2/2019).
Zamroni menuturkan, perbuatan tidak baik tersebut merupakan faktor sosial para pelaku itu sendiri. Padahal, kata dia, beragam aksi-aksi positif telah digelar.
"Penyaluran bakat ini sudah ada (yang positif) di Kridosono kemarin ada lomba coret-coret dinding. Cuman ini ada yang mungkin iseng atau kelebihan energi atau bakat-bakat yang tak tersalurkan," paparnya.
Ia menuturkan, melihat kejadian tersebut, masyarakat diminta untuk terjun untuk memantau kondisi di lingkungannya. Jangan hanya mengandalkan para petugas yang berwenang menjaga lingkungan sekitar.
"Karena itu tempat umum makanya seluruh masyarakat harus ikut berpartisipasi untuk turut menjaga keamanan, kenyamanan di lingkungan kita," kata Zamroni
ADVERTISEMENT
"Nggak bisa kita hanya mengandalkan para petugas. Mereka pun mengatakan sudah dipagar berkali kali, tapi dijebol. Hal-hal begini apabila ada partisipasi masyarakat untuk turut serta menjaga lingkungannya maka akan bisa terkurangi hal-hal seperti itu (vandalisme)," lanjutnya.
Zamroni menuturkan, bentuk partisipasi banyak hal. Bisa menjaga langsung dan apabila menemukan, jika tidak berani menegur maka masyarakat bisa melaporknnya.
"Kalau menemukan hal-hal yang tidak sepatutnya minimal melapor kepada petugas. Maka jaga agar keindahan dan kebersihan Jogja ini agar semakin damai dan sejahtera," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi vandalisme yang menyasar bangunan bersejarah itu terjadi pada Jum'at (15/02) malam. Pelaku diduga memanjat pagar belakang kawasan monumen. (ken/adn)