Kunjungan ke Malioboro Masih Rendah

Konten Media Partner
22 Juni 2020 16:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kawasan Malioboro. Foto: Sandra.
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kawasan Malioboro. Foto: Sandra.
ADVERTISEMENT
Wakil Wali Kota Yogyakarta, mengklaim masih rendahnya kunjungan masyarakat ke salah satu tempat wisata Yogyakarta, Malioboro. Ia mengungkapkan di masa transisi dengan melibatkan sistem baru seperti akses masuk Malioboro yang diperketat, rupanya jumlah kunjungan masih di angka rata-rata 500 kunjungan per harinya.
ADVERTISEMENT
"Sampai hari Jumat kemarin, rata-ratapengunjung per hari masih 500-600 yang datang ke Malioboro. (Yang Sabtu minggu kemarin masa transisi sistem baru, yang masih dikelola kominfo, lagi mau dialihkan lagi ke Dinpar)," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, dalam pernyataannya pada Senin (22/6/2020).
Ia menilai rendahnya kunjungan itu disebabkan lantaran saat ini situasi masih ada di tengah pandemi yang membuat warga masih belum beraktivitas di banyak ruang publik. Seperti salah satunya di tempat-tempat wisata tak terkecuali di Malioboro. Pihaknya memang mengakui jika jalanan Yogyakarta kini sudah mulai dipadati warga namun untuk warga yang berjalan di ruang publik belum terlalu banyak.
"Masih rendahnya kunjungan itu tidak lepas dari kondisi yang memang masih masa pendemi. Masyarakat masih belum banyak melakukan aktivitas ke publik. Hal itu juga menunjukkan bahwa layanan dan fasilitas publik harus segera membangun kesiapan protokol COVID-19, menuju normal baru," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Berbagai langkah pun dipersiapkan pemerintah daerah khususnya Pemkot Yogyakarta sebagai upaya membangun rasa aman bagi masyarakat untuk beraktivitas di ruang publik. Seperti yang diketahui, Maliboro sendiri saat ini meningkatkan penjagaan akses masuk warga. Di mana warga yang akan masuk wajib mengenakan masker, lalu melakuian scan barcode dan diharapkan mentaati peraturan yang dianjurkan di lokasi tersebut.
"Apa yang dilakukan di Malioboro tersebut, adalah upaya untuk meyakinkan bahwa di Malioboro sudah dilakukan semaksimal mungkin pelaksanaan protokol COVID-19. Harapannya siapapun yg datang di Malioboro akan merasa aman dan nyaman. Itulah yang harus kita ciptakan," ujarnya.
Dia pun dengan tegas mengingatkan agar warga mematuhi seluruh protokol pencegahan COVID-19 dengan harapan hal tersebut bisa membuat kondisi berangsur pulih.
ADVERTISEMENT
"Kalau ingin Malioboro cepat pulih, ingin Jogja cepat kembali normal, ayo bersama-sama kita ciptakan rasa aman dan nyaman tersebut. Dengan cara laksanakan semua protokol COVID-19, di semua tempat dan sektor, sehingga kasus COVID-19 kasusnya bisa terus kita tekan sampai habis. Jika itu berhasil kita lakukan bersama, maka Malioboro, dan Jogja akan cepat bisa pulih dan normal kembali," pungkasnya