Kustini Sri Purnomo: Kesehatan Petani Jadi Kunci Ketahanan Pangan

Konten Media Partner
24 Oktober 2020 13:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kustini Sri Purnomo saat berdialog bersama para petani di Sleman. Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Kustini Sri Purnomo saat berdialog bersama para petani di Sleman. Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
Pandemi corona yang masih berlangsung di Indonesia, mengharuskan semua lapisan masyarakat untuk menaati protokol kesehatan salah satunya dengan memakai masker saat beraktivitas.
ADVERTISEMENT
Kustini Sri Purnomo, calon Bupati Sleman dalam Pilkada 2020, terus mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan terutama mengenakan masker.
Beberapa kali ia masih menemukan sejumlah warga yang tak memakai masker ketika beraktivitas di luar rumah. Tak sekadar mengingatkan warga, Kustini Sri Purnomo juga membagikan masker pada para warga.
"Hari ini masih kita temukan warga yang berprofesi sebagai petani tidak menggunakan masker saat akan beraktivitas. Ini memprihatinkan, namun tetap harus kita ingatkan terus," ujar Kustini Sri Purnomo, Jumat (23/10/2020).
Kepada para petani di Kalurahan Sendangsari, Kecamatan Minggir, Sleman, Kustini Sri Purnomo mengajak warga untuk berkomunikasi soal pentingnya mematuhi protokol kesehatan.
Hingga kini, ada 1.579 pasien pasien yang telah terpapar virus corona. Di mana pasien yang dinyatakan sembuh 1.247, pasien meninggal 28 dan 304 pasien sedang dirawat.
ADVERTISEMENT
Menurut Kustini, penyeberan klaster di Sleman saat ini masih terus bertambah data setiap harinya. Penyebarannya bahkan sudah masuk di tingkatan klaster keluarga yang menjadi kelompok paling kecil di lapisan masyarakat.
"Kita harus meningkatkan waspada setiap keluar rumah. Tanpa kita tahu, saat kita masuk kembali ke dalam rumah, di tubuh kita membawa virus atau tidak kan tidak tahu," jelasnya.
Pesan Kustini tersebut juga berlaku untuk para petani di Kabupaten Sleman. Petani sebagai pejuang terakhir ketahanan pangan di Sleman tidak boleh abai terhadap protokol kesehatan dalam menjalankan aktifitas. Apalagi Bumi Sembada menyumbang sebanyak 40 persen ketahanan pangan di Yogyakarta.
"Dalam masa COVID-19 ini ketahanan pangan merupakan komponen utama agar kita tetap bisa bertahan karena mobilitas yang dibatasi. Jika petani kita masih abai, tertular dan sampai menimbulkan klaster ini bisa berbahaya bagi di ketahanan pangan kita," terangnya.
ADVERTISEMENT
Ia melanjutkan, upaya pemulihan diberbagai sektor termasuk pertanian menjadi fokus utamanya apabila nanti terpilih menjadi Bupati Sleman periode 2021 - 2024. Selain pertanian, sektor pariwisata, UMKM juga akan digerakkan kembali yang selama ini menjadi roda ekonomi di Kota Salak Pondoh.
Untuk itu ia meminta kepada semua pihak untuk tidak abai dan tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya. Sesuai dengan slogannya "Sesarengan Mbangun Sleman" sebagai "Rumah Bersama" dengan masyarakat yang tangguh, cerdas, sejahtera dan berjiwa gotong-royong terutama berjuang melawan dampak pandemi COVID-19.
"Siapapun harus tetap patuh. COVID-19 ini masih ada di sekitar kita. Kita sebagai sesama warga Sleman tidak terkecuali harus saling bahu membahu untuk saling mengingatkan," tegasnya.