Menag Sebut Pelaksanaan Haji 2024 Bakal Lebih Menantang

Konten Media Partner
24 Oktober 2023 9:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Foto: M Wulan/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Foto: M Wulan/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pelaksanaan ibadah haji pada tahun depan akan lebih menantang dari tahun tahun sebelumnya. Adanya penambahan terhadap kuota haji tahun 2024 sejumlah 20 ribu jemaah itu menjadi tantangan tersendiri mengingat peningkatan jumlah jemaah itu tidak sebanding dengan jumlah petugas haji.
ADVERTISEMENT
Jika berkaca dari evaluasi pelaksanaan 2023, Yaqut menyebut ada beberapa catatan tebal yang harus jadi perhatian, termasuk kejadian di Muzdalifah, yaitu keterlambatan pihak penyedia angkutan transportasi datang menjemput jemaah.
Hal lainnya yang juga disoroti terlambatnya konsumsi di Mina, kemudian banyaknya jemaah yang wafat.
"Itu catatan-catatan tebal yang kami punya untuk diperbaiki di pelaksanaan haji tahun depan," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas usai hadiri Mudzakarah Perhajian Indonesia 2023 di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bantul, Senin (23/10/2023).
"Tapi peningkatan kuota calon jemaah haji ini tidak dibarengi tambahan petugas. Tahun lalu petugas kita 4.600 orang dengan jemaah haji 221.000," ucap dia.
Yaqut juga turut mengungkap tantangan besar yang harus diselesaikan perihal istithaah kesehatan atau kemampuan individu dari sisi kesehatan melaksanakan ibadah haji.
ADVERTISEMENT
"Dari 221 ribu jamaah haji yang tahun ini berangkat, ada sebanyak 61.536 yang masuk kategori lansia dan 5.791 diantaranya harus menggunakan kursi roda. Catatan lainnya,ada 774 jemaah haji yang meninggal di Arab Saudi, 36 meninggal di tanah air dan satu masih hilang sampai sekarang," ucap dia.
Meski demikian, Yaqut tak menepis ada dampak positif dari bertambah kuota jemaah haji tahun 2024. Dampak tersebut adalah memperpendek antrean calon jemaah haji. Tinggal bagaimana mereka mempersiapkan segalanya dengan baik agar layanan haji di Indonesia itu bisa dirasakan oleh para jamaah.
Baginya kunci utama untuk hal-hal sebelumnya itu tidak terulang lagi adalah istitha'ah kesehatan, kedua keberanian dan penetapan kriteria kesehatan yang diizinkan berangkat.
"Karenanya saya mengingatkan bahwa pemeriksaan kesehatan pada Jemaah haji ini dilakukan sebelum pelunasan. Dan pemeriksaannya tidak lagi di rumah sakit terpusat, namun langsung di Puskesmas-puskesmas," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
(M Wulan)