Menteri Pertahanan RI Beri Catatan Khusus soal Enzo

Konten Media Partner
13 Agustus 2019 17:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Riacudu, usai memberikan Kuliah Umum pada Mahasiswa UPNVY di Yogyakarta, Selasa (13/8/2019). Foto: erl.
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Riacudu, usai memberikan Kuliah Umum pada Mahasiswa UPNVY di Yogyakarta, Selasa (13/8/2019). Foto: erl.
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Riacudu, masih menunggu proses pemeriksaan soal Enzo Zenz Allie yang lolos sebagai calon taruna Akmil. Hal ini berkaitan dengan adanya dugaan bahwa Enzo keturunan Perancis dan merupakan pendukung organisasi yang dilarang oleh Pemerintah dari akun media sosialnya.
ADVERTISEMENT
“Masalah Enzo lagi diproses ya. Saya belum tahu (hasilnya) karena saya dari kemarin nggak di sana,” ujar Ryamizard Riacudu, usai memberikan Kuliah Umum pada Mahasiswa UPNVY di Yogyakarta, Selasa (13/8/2019).
Ryamizard Riacudu mengaku sudah 4 kali berbicara soal Enzo. Saat ditanyai soal catatan tersendiri bagi Enzo, ia pun memberikan tanggapannya.
“Begini ya, kalau dia disinyalir itu dia berubah, dia setia kepada negara kesatuan ini, dia setia pada pancasila, tidak ada masalah,” tegasnya.
“Masalahnya kalau dia tetap mempertahankan khilafah dan lain-lain, itu dia harus keluar. Tidak boleh, tidak ada tawar menawar. Pancasila harus nomor 1,” tambahnya.
Sebelumnya, tak sedikit pihak yang menanyakan sosok Enzo yang lolos sebagai calon taruna Akmil. Pasalnya, di media sosialnya, Enzo sempat membawa bendera tauhid. Beberapa pihak pun sempat memberikan tanggapannya terkait Enzo ini.
ADVERTISEMENT
Salah satunya Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD. Ia menilai Tentara Nasional Indonesia (TNI) kecolongan karena meloloskan Enzo Zenz Allie (18) menjadi Taruna Akmil. Sebab, jika dilihat dari jejak digital, Enzo dan ibunya seolah tampak terlibat ke dalam jaringan ideologi yang bertolak belakang dengan Pancasila.
“TNI sudah kecolongan menurut saya,” tutur Mahfud di kantornya, Jumat (9/8/2019). (asa/adn)