Paska Gempa, Bandara Lombok Beroperasi 24 Jam

Konten Media Partner
19 Agustus 2018 14:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paska Gempa, Bandara Lombok Beroperasi 24 Jam
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
PT Angkasa Pura I menyatakan tidak ada kerusakan di bandara internasional Lombok paska gempa bumi yang terjadi beberapa pekan lalu. Bahkan jumlah penerbangan ini tetap normal meskipun sebelumnya terjadi sedikit kenaikan.
ADVERTISEMENT
Direktur PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi, mengatakan tidak ada kerusakan infrastruktur terhadap bandara yang mereka miliki di Lombok. Bahkan paska gempa ini bandara yang mereka kelola justru beroperasi selama 24 jam penuh. Tujuannya untuk mengakomodir dari berbagai pihak yang ingin mengirimkan logistik ataupun relawan
Dalam sehari, frekuensi penerbangan di bandara ini mencapai 48 kali. Namun selama tiga hari setelah gempa sempat ada peningkatan frekuensi penerbangan karena ada sejumlah maskapai yang melakukan ekstra flight seperti Garuda Indonesia ataupun Lion Air. Penerbangan tambahan tersebut untuk mengakomodir wisatawan
"Paska gempa kemarin memang banyak penumpang yang keluar dari Lombok," ujarnya, Minggu (19/8/2018).
Ia mengakui, sempat ada eksodus warga ataupun wisatawan beberapa saat setelah gempa. Karena dalam sehari jumlah penumpangnya bisa mencapai 2.000 orang lebih. Okupansi dua maskapai penerbangan sempat mencapai 100 persen untuk keluar dari Lombok.
ADVERTISEMENT
Untuk beberapa pekan, ia mengaku memang ada penurunan jumlah penumpang di bandara Lombok. Namun dalam beberapa hari ini jumlah penumpang kembali merangkak ke angka normal. Sebab ia melihat sudah terlihat adanya wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Lombok
"Selain penumpang, saya lihat arus logistik juga terus berdatangan," tambahnya.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Agus Pandu Purnama menambahkan, meskipun terjadi bencana namun penerbangan dari Yogyakarta ke Lombok tetap normal. Bahkan ada tambahan penerbangan dengan pesawat berbeda yang mengangkut logistik bantuan dari masyarakat Yogyakarta. (erl/adn)