Pedagang Jamu di Daerah Keraton Buat Jamu Empon-empon untuk Tangkal Virus Corona

Konten Media Partner
29 Maret 2020 13:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fahrir Rizal, pebisnis minuman jamu di daerah Keraton Yogyakarta, Minggu (29/3/2020). Foto: Tedy K.
zoom-in-whitePerbesar
Fahrir Rizal, pebisnis minuman jamu di daerah Keraton Yogyakarta, Minggu (29/3/2020). Foto: Tedy K.
ADVERTISEMENT
Beras kencur dan kunir asem menjadi dua varian jambu yang diminati oleh masyarakat di Yogyakarta. Beberapa waktu terakhir tak sedikit pihak yang dorong masyarakat untuk mengkonsumsi jamur agar mampu meningkatkan daya tahan tubuh di tengah penyebaran virus corona. Seperti yang diketahui dibeberapa pasar tradisional di Yogyakarta tak sedikit pedagang yang telah memaketkan empon-empon yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh.
ADVERTISEMENT
Pedagang jamu yang biasa berjualan di daerah Keraton yang satu ini justru membuat empon-empon dapat langsung dikonsumsi melalui minuman jamu. Hal ini tentu memudahkan masyarakat yang ingin mengkonsumsi empon-empon namun tidak memiliki waktu untuk memasaknya.
“Jamu empon-empon ini merupakan varian baru untuk daya tahan tubuh menghadapi wabah Corona. Ramuannya terdiri, sere, jahe, kunyit, cengkeh, dimasak dengan gula batu dan ditambah manis jangan (kayu manis) sebagai pengharum,” ujar Fahrir Rizal, pebisnis minuman jamu di daerah Keraton Yogyakarta, Minggu (29/3/2020).
Fahrir Rizal, pebisnis minuman jamu di daerah Keraton Yogyakarta saat melayani pembeli, Minggu (29/3/2020). Foto: Tedy K.
Ia menceritakan bahwa sekali berjualan, ia selalu membawa 40 botol plastik besar dengan ukuran masing-masing 1,5 liter. Tak lupa, ia juga membawa jamu yang sudah ditempatkan di botol minuman kecil yang praktis dibawa pembeli maupun untuk sekali minum.
ADVERTISEMENT
Adanya imbauan pemerintah untuk melakukan social distancing dan tetap tinggal di rumah membuat lapaknya mulai sepi pembeli. Walaupun demikian, ia mengatakan bahwa jamu yang dijualnya selalu habis dibeli.
“Ketika awal-awal isu virus Corona dengan volume atau kuota tersebut daya jualnya cepat sekali, artinya saya bisa pulang lebih cepat,” katanya.
Rupanya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kualitas jamu agar tetap terasa maksimal. Ia dan sang istri selalu membeli bahan-bahan untuk membuat jamu di Pasar Beringharjo. Tak tanggung-tanggung, keduanya mencicipi rasa dari bahan-bahan tersebut agar rasanya tetap konsisten.
“Terutama asam dan kencur agar sesuai dengan kebutuhan. Airpun harus dimasak dengan matang sehingga minuman jamu bisa bertahan selama dua hari tanpa dimasukkan kulkas,” jelasnya.
ADVERTISEMENT