Pemkab Klaten Sosialisasikan soal Virus Corona dengan Mobil Keliling

Konten Media Partner
24 Maret 2020 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil keliling yang digunakan Pemkab Klaten untuk memberikan sosialisasi soal virus corona pada warga, Selasa (24/3/2020). Foto: Sulistyawan.
zoom-in-whitePerbesar
Mobil keliling yang digunakan Pemkab Klaten untuk memberikan sosialisasi soal virus corona pada warga, Selasa (24/3/2020). Foto: Sulistyawan.
ADVERTISEMENT
Berbagai upaya dilakukan oleh sejumlah pihak untuk memberikan sosialisasi pada warga soal virus corona. Beberapa waktu lalu, Polres Sleman mengimbau warga untuk melakukan social distancing dengan sepeda motor. Kali ini, Pemkab Klaten memberikan sosialisasi soal virus corona (COVID-19) pada warga menggunakan mobil keliling dengan pengeras suara.
ADVERTISEMENT
Kabag Humas Setda Klaten, Wahyudi Martono, menjelaskan bahwa sosialiasi lewat pengeras suara dilaksanakan sebagai upaya memberikan kesadaran tentang bahaya penularan COVID-19. Sebab, penularan virus ini berkembang sangat cepat.
“Sosialiasi ini akan terus kita lakukan, agar masyarakat paham tentang bahaya dari virus COVID-19,” ujarnya, Selasa (24/3/2020 ).
Masyarakat juga diimbau untuk tidak keluar rumah dan menghindari kerumunan. Jika terpaksa keluar rumah, maka bisa mengenakan masker. Usai melakukan aktivitas, Pemkab Klaten juga mengimbau warga untuk membersihkan diri dengan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.
Sementara itu, Camat Prambanan Klaten, Suhardi, menyampaikan pada Kepala Desa di wilayah kerjanya untuk tidak melakukan pengumpulan massa dalam bentuk apa pun.
“Dilarang mengumpulkan massa atau kerumunan orang dalam bentuk apa pun termasuk Rapat, Posyandu, hajatan, Merti Desa, Sadranan, dan lain sebagainya,” tegas Suhardi.
ADVERTISEMENT
Secara mandiri, Kepala Desa diminta untuk melakukan penyadaran kepada warganya tentang pentingnya jaga jarak (social distancing) serta memahami bahaya infeksi virus corona. Selain itu, selama masa krisis Covid -19 ini Kepala Desa juga dilarang untuk bepergian ke wilayah Jabodetabek serta wilayah lain yang mempunyai potensi penularan infeksi yang sangat tinggi. Sedangkan bagi warga yang berada di rantau seperti Jabodetabek atau wilayah endemik lainnya diharapkan untuk sementara waktu tidak kembali ke wilayah Prambanan sampai kondisi benar-benar kondusif. (Sulistyawan)