Pemkab Siap Kirim Masker Jika Ada TKI Gunungkidul di China

Konten Media Partner
12 Februari 2020 14:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Gunungkidul, Badingah, saat peresmian Bejiharjo Edupark, Rabu (12/2/2020). Foto: Erfanto
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Gunungkidul, Badingah, saat peresmian Bejiharjo Edupark, Rabu (12/2/2020). Foto: Erfanto
ADVERTISEMENT
Pemerintah Gunungkidul terus menyisir warganya jika kemungkinan ada yang bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Cina dan sekitarnya. Penyisiran ini untuk menentukan langkah yang akan dilakukan pihak Pemkab.
ADVERTISEMENT
Bupati Gunungkidul, Badingah, mengaku sampai saat ini belum mengetahui warga Gunungkidul yang bekerja di Cina, Hongkong dan sekitarnya. Pihaknya telah meminta kepada dinas terkait untuk melakukan inventarisasi.
"Kami belum mengambil kebijakan berkaitan dengan wabah coronavirus yang melanda negara-negara tersebut," ujarnya usai peresmian Bejiharjo Edupark, Rabu (12/2/2020).
Dirinya mendapat kabar jika banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di Cina ataupun Hongkong yang meminta bantuan untuk mengirimkan masker dari Tanah Air. Ia berharap tidak ada TKI Gunungkidul yang ada di seputaran Cina yang kesulitan masker.
Namun jika memang ada maka kemungkinan memberikan bantuan masker juga bisa dilaksanakan. Kendati demikian, pihaknya akan melakukan koordinasi terlebih dahulu.
"Kita koordinasikan terlebih dahulu nanti mau apa. Tetapi kalau memang ada (TKI Gunungkidul di Hongkong),"ujar Badingah
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja Gunungkidul, Ahsan Jihadan menuturkan sampai saat ini berdasarkan data yang dimiliki oleh Disnakertrans, belum ada TKI Gunungkidul yang bekerja di Cina ataupun Hongkong.
"Cina ataupun Hongkong bukan negara favorit warga Gunungkidul yang ingin bekerja ke luar negeri," ungkapnya.
Berdasarkan catatan terakhir, tahun 2019 yang lalu ada penemlatan tenaga kerja ke luar negeri sebanyak 131 orang masing-masing 99 wanita dan 32 laki-laki. Paling banyak negara tujuan adalah Malaysia yaitu sebanyak 123 orang. Empat pekerja ke Italia, 3 ke Amerika Serikat dan satu orang ke Thailand.
"Sementara memang terbebas dari isu coronavirus,"tambahnya.
Salah seorang warga Plumbungan Desa Putat Kecamatan Patuk, Trisnawati mengaku kerabatnya ada yang bekerja di Taiwan. Hampir setiap hari selalu menelepon yang bersangkutan melalui video call media sosial.
ADVERTISEMENT
“Di Taiwan, Lek saya sebenarnya juga was-was wong sudah ada 4 orang yang meninggal akibat coronavirus. Semua antiseptic katanya selalu ada, masker juga selalu pakai. Tapi untuk sementara belum meminta kiriman masker dari sini," ujarnya.