Pemkot Kenalkan Potensi Wisata Kota Jogja Lewat Festival Film dan Foto

Konten Media Partner
22 Juni 2024 11:26 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Tri Hastono saat membuka pameran foto dan film. Foto: Len/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Tri Hastono saat membuka pameran foto dan film. Foto: Len/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki berbagai cara untuk mengenalkan potensi wisata yang ada di wilayahnya. Satu di antaranya lewat penyelenggaraan lomba fotografi dan videografi.
ADVERTISEMENT
Ajang yang mengusung tajuk Festival Foto Jogja dan Festival Film Kampung #3 Tahun 2024 ini sudah menjadi campaign tersendiri untuk mengenalkan berbagai potensi wisata yang ada di Kota Yogyakarta. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Tri Hastono dimana tema 'Mengapa ke Jogja?' dipilih untuk menggugah rasa ingin tahu dan ketertarikan masyarakat terhadap Kota Yogyakarta.
Para peserta diajak untuk mengeksplorasi potensi dan keunikan Kota Yogyakarta yang membuat ini menjadi destinasi yang istimewa.
"Fokus pengambilan foto dan video akan bercerita tentang Jogja dan kampung ini mengangkat satu cerita tentang Jogja yang kedua menceritakan tentang kita ada di kampung kita yang selama ini kita selalu ada istirahat, tetapi kita tidak pernah menceritakan kampung kita ke khalayak ramai," ujar Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Tri Hastono, Jumat (21/6/2024).
ADVERTISEMENT
Dengan mengangkat tema ini dan mengunggah karya foto dan video di Instagram milik peserta, diharapkan karya-karya yang dihasilkan mampu menginspirasi orang lain untuk mengunjungi dan merasakan sendiri pesona Kota Yogyakarta.
Pameran foto dan film Kota Jogja. Foto: Len/Tugu Jogja
Kata dia, penggunaan Instagram, khususnya dengan fitur foto dan reels memungkinkan promosi yang dinamis dan interaktif, yang dapat menarik perhatian lebih banyak orang.
"Ini adalah bentuk bagaimana pemerintah kota Yogyakarta memberikan ruang agar aktivitas kreatif ini tumbuh. Terutama ini juga sangat lekat dengan berkembangnya dan semakin intensif nya perangkat perangkat digital," ucap dia.
Perwakilan Dewan Juri Festival, Munir mengatakan dari tahun ke tahun, animo peserta yang turut ambil bagian dalam mengirimkan karya-karya terbaiknya, cukup ramai. Meski secara angka menurun sedikit, namun dari sisi konten lebih bervariasi.
ADVERTISEMENT
Ia tak menepis bahwa lokasi pengambilan gambar selama ini masih menjadi masalah paling marak dalam karya-karya kiriman para peserta. Meski di dalamnya sudah memuat konten-konten soal potensi pariwisata, kuliner, arsitektur, hingga kebudayaan, namun lokasinya ternyata malah di luar Kota Jogja.
Sehingga ada beberapa poin penting yang sudah disampaikan kepada para peserta. Ia meminta para peserta tak sebatas mengeksplorasi unsur pariwisata, kuliner, arsitektur dan kebudayaan, tetapi juga memperhatikan letak geografis lokasi pengambilan gambarnya.
"Yang pertama jelas tema yang dinilai. Fotonya mau sebagus apapun kalau temanya ga cocok ya berarti lewat. Kalau teman-teman lihat di salah satu foto menjalbarkan mengapa ke Jogja masih harfiah, potret pemudik bawa kereta lewat. Kenapa ke Jogja itu adalah kita lihat wisata, kuliner yang pastinya ada 4 pilar utama, people, culture, landscape, kuliner," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai wujud apresiasi kepada para peserta, pihaknya pun menggelar Pameran Festival Foto Jogja dan Festival Film Kampung #3 Tahun 2024.
Pameran ini akan menampilkan total 91 foto, yang terdiri dari 77 foto kategori umum dan 14 foto kategori pelajar, serta 8 karya video.
Karya-karya yang dipamerkan ini telah melalui proses kurasi yang ketat dari 798 foto kategori umum, 223 foto kategori pelajar, dan 46 video, sehingga hanya karya terbaik yang dipamerkan.
"Kita inginkan supaya menjadi campaign dan daya tarik Jogja supaya wisatawan tertarik kesini," pungkasnya. (M Wulan)