Penularan Corona di Sekolah Berlanjut, Guru di Gunungkidul Belum Terlindungi

Konten Media Partner
30 November 2020 10:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pandemi corona. Foto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pandemi corona. Foto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Kasus penularan virus corona di lingkungan sekolah, Kabupaten Gunungkidul terus berlanjut. Pasalnya, tak hanya di lingkungan sekolah, ternyata penularan di sekolah mengakibatkan penularan di lingkungan rumah mereka.  
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty menyebutkan  kasus ini bermula dari kegiatan tatap muka di sebuah SD di Kapanewonan Patuk. Awal mula penularan COVID-19 di lingkup sekolah itu bermula adanya suami istri dari Kabupaten Kulon Progo yang mengajar di SD di Kapanewon Patuk. 
"Guru tersebut ternyata terkonfirmasi positif setelah sempat mengajar tatap muka," terangnya, Senin (30/11/2020).
Sebelumnya kedua guru ini sudah melakukan kontak dengan siswa di sekolah maupun rekan guru di sekolah tersebut. Kemudian, dari dua guru tersebut lantas ada dua murid tertular guru perempuan. Kemudian yang laki-laki atau suami dari salah satu guru menularkan ke guru rekan kerjanya. 
Dan 4 kasus terbaru di Kapanewon Patuk tersebut adalah anak perempuan berusia 4 tahun warga Kapanewon Patuk dengan riwayat kontak dengan konfirmasi positif. Anak perempuan 10 tahun warga Kapanewon Patuk riwayat kontak dengan konfirmasi positif. 
ADVERTISEMENT
"Kemudian anak perempuan 2 tahun warga Kapanewon Patuk riwayat kontak dengan konfirmasi positif, dan anak laki-laki 9 tahun dari Kapanewon Patuk, riwayat kontak dengan konfirmasi positif. Untuk anak-anak 2 tahun serta 4 tahun itu mereka kontak dengan pasien positif," terangnya.
Informasi selengkapnya klik di sini
Dewi menyebut kasus penularan yang terjadi di lingkup sekolah mengakibatkan 3 guru dan 4 pelajar SD harus menjalani isolasi baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri. Mereka tertular dari pembelajaran tatap muka di sekolah.
Demikian juga anak 2 tahun dan 4 tahun tertular di lingkungan rumah siswa yang sebelimnya dinuayakan positif tersebut. Saat ini, pemerintah melalui Dinkes dan Puskesmas masih melakukan tracing siapa saja yang pernah kontak langsung dengan mereka yang saat ini positif terkonfirmasi. 
ADVERTISEMENT
"Hal ini dilakukan agar segera dapat dilaksanakan langkah antisipasinya," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Niken Widyawati mengakui jika guru kini sudah menjadi kelompok rentan penularan COVID-19. Hingga saat ini, belum ada cover atau perlindungan terhadap para guru tersebut.
"Kami belum mendapatkan anggaran untuk melakukan skrining terhadap para guru," tambahnya.
Sehingga antisipasi penularan dari guru ke siswa ataupun sebaliknya memang belum bisa diminimalisir sejak awal kecuali hanya dengan protokol kesehatan. Hal ini yang mendapat perhatian mengingat sebentar lagi kita akan melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah.
Tonton video menarik dari Tugu Jogja TV berikut ini: