Penusukan Wiranto dan Remaja Penajam, Ini Pertolongan Pertamanya

Konten Media Partner
17 Oktober 2019 7:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penusukan. Foto: Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penusukan. Foto: Kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa hari terakhir, Indonesia marak dikabarkan dengan berita penusukan. Yang pertama dialami oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) RI, Wiranto, saat berkunjung ke Pandeglang, Banten. Wiranto segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama.
ADVERTISEMENT
Penusukan yang kedua dialami oleh 2 orang remaja di Kalimantan Timur, Ch (19) dan Rn (18). Keduanya pun sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama. Beruntung nyawa Rn masih bisa tertolong walaupun mengalami luka serius akibat penusukan di pinggang kiri. Namun, nasib Ch tak seberuntung Wiranto dan Rn. Nyawanya tak tertolong akibat luka tusuk di bagian perut.
Berbicara soal penusukan atau penikaman, pertolongan pertama menjadi hal yang penting agar luka tidak semakin parah. Jika salah penanganan, bisa saja timbul pendarahan bahkan infeksi yang sebabkan komplikasi.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari First Aid for Life, ada beberapa hal yang perlu dilakukan ketika mendapati korban penusukan. Pertama, posisikan korban duduk atau berbaring. Posisikan sedemikian rupa agar korban tak kehilangan darah lebih banyak. Jika korban merasa pusing dan menunjukkan tanda-tanda syok, angkat kaki korban secara perlahan.
ADVERTISEMENT
Kedua, jika pisau atau senjata tajam masih menancap pada korban, jangan mencabutnya. Hal ini bertujuan agar ada yang menekan perdarahan. Jika dilepas, ditakutkan perdarahan akan semakin besar lantaran tidak ada benda yang menahan perdarahan. Pastikan tidak menyenggol atau menggeser benda tajam tersebut agar luka tidak semakin parah.
Ketiga, jangan membersihkan dengan air. Sebagian masyarakat mungkin berpikir mencuci luka penusukan dengan air mampu membersihkan bakteri dan kuman yang ada. Nyatanya, mencuci dengan air justru memperparah luka. Para penolong disarankan untuk segera menelpon ambulance untuk meminimalisir kontaminasi pada luka.
Keempat, segera membawa korban ke rumah sakit terdekat. Tidak menutup kemungkinan darah akan terus keluar dari tubuh korban saat luka belum ditutup. UNtuk itu, para penolong dituntut untuk segera membawa korban ke rumah sakit terdekat, baik dengan ambulance maupun dibawa mandiri ke UGD.
ADVERTISEMENT