Perahu Milik Nelayan di Gunungkidul Rusak Diterjang Gelombang Tinggi

Konten Media Partner
14 Juni 2019 15:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para nelayan yang berusaha menepikan perahunya setelah diterjang gelombang tinggi, Jumat (14/6/2019). Foto: erl.
zoom-in-whitePerbesar
Para nelayan yang berusaha menepikan perahunya setelah diterjang gelombang tinggi, Jumat (14/6/2019). Foto: erl.
ADVERTISEMENT
Gelombang pasang di sepanjang pantai selatan Gunungkidul masih terjadi. Akibatnya, sejumlah perahu milik nelayan yang ditambatkan di dermaga rusak dihempas oleh ombak. Rusaknya perahu tersebut terjadi di Pantai Sadeng dan juga Baron.
ADVERTISEMENT
Koordinator Satlinmas Wilayah I Pantai Baron, Sunu Handoko mengatakan, sejak Selasa (12/6/2019) lalu, gelombang tinggi memang sudah terjadi di pantai selatan Gunungkidul. Kendati demikian, tidak ada kerusakan yang sempat ditimbulkan akibat gelombang tinggi tersebut.
Namun Jumat (14/6/2019) dinihari sekitar pukul 02.00 WIB pihaknya mendapat laporan jika ada perahu milik nelayan di pantai Sadeng yang terhempas menghantam karang. Tak berselang lama, perahu milik nelayan tersebut lantas karam akibat lambung perahu bocor.
"Setelah tahu ada kapal karam, kita minta semua dievakuasi ke tempat lebih aman," ujarnya, Jumat (14/6/2019).
Kemungkinan besar, gelombang tinggi yang terjadi di kawasan tersebut membuat jangkar perahu milik Salam warga Botodayaan Kecamatan Girisubo tercabut. Dan kapalpun terombang-ambing ke tengah laut sebelum akhirnya terhempas di batu karang dan akhirnya karam.
ADVERTISEMENT
Akibat kejadian tersebut, Salam mengalami kerugian sekitar Rp 25 juta. Dan nelayan ini diperkirakan tak bisa melaut lagi setelah kapalnya rusak. Untuk menghindari kejadian serupa, Sunu meminta kepada semua warga pesisir untuk meningkatkan kewaspadaanya menyusul gelombang tinggi yang masih terus terjadi.
"Tinggi gelombangnya mencapai 5 meteran. Jadi saya meminta semuanya waspada," tambahnya.
Tak hanya di Pantai Sadeng, di Pantai Baron juga mengalami hal serupa. Setidaknya ada 5 perahu milik nelayan yang rusak akibat hantaman gelombang tinggi di pantai tersebut. 5 perahu tersebut sebenarnya sedang ditambatkan di tepi pantai.
Ketua SAR Satlinmas Wilayah II, Marjono menuturkan, lima kapal tersebut rusak karena berbenturan antara satu perahu dengan perahu yang lain setelah terombang-ambing dihempas gelombang tinggi. Kapal-kapal tersebut sebagian retak namun juga ada yang pecah.
ADVERTISEMENT
"Sementara ini semua nelayan tidak melaut. Prediksi gelombang tinggi selama tiga hari, tetapi kemungkinan nelayan libur melaut lebih lama lagi,"tambahnya. (erl/adn)
Foto: adv.