Atraksi Lumba-Lumba di Sekaten, Heroe Poerwadi: Izin Sesuai Prosedur

Konten Media Partner
3 November 2018 8:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atraksi Lumba-Lumba di Sekaten, Heroe Poerwadi: Izin Sesuai Prosedur
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengungkapkan atraksi lumba-lumba di Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) 2018 tetap berjalan. Hal itu dikarenakan segala prosedur terkait gelaran itu telah terpenuhi.
ADVERTISEMENT
"Tahun ini (atraksi lumba-lumba) tetap dilaksanakan karena secara legal udah terpenuhi semua, perizinannya, secara teknisnya terpenuhi," kata Heroe saat ditemui usai pembukaan Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) di Alun-alun Utara, Jumat (02/10/2018).
Selain itu, kata dia, penyelenggara atraksi lumba-lumba di Sekaten merupakan lembaga konservasi Taman Impian Jaya Ancol yang memang memiliki legalitas untuk menyelenggarakan atraksi lumba-lumba.
"Tadi kami bertemu dengan teman-teman Animals Friend Jogja (AFJ) bersama BKSDA dan teman-teman penyelenggara (atraksi lumba-lumba). Intinya dari sisi prosedur dan perizininan, teknis itu semua terpenuhi," ujarnya.
Heroe menuturkan, setelah Pemkot Yogyakarta mewadahi pihak-pihak terkait akhirnya AFJ faham. Namun, saat ini tinggal bagaimana jaminan satwa-satwa tersebut bisa terjaga saat berada di Yogyakarta.
"Cuman yang temen-temen AFJ perlukan yakni jaminan terhadap lumba-lumba di Yogyakarta ini harus benar-benar terjaga," paparnya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Heroe telah memerintahkan BKSDA untuk secara aktif setiap hari memantau perkembangan dan kesehatan dari lumba-lumba saat berada diarena sirkus.
"Kami juga meminta agar supaya proses pertunjukan ini juga dijaga agar memberikan kesempatan istirahat kepada lumba-lumba supaya tidak terlalu tereksploitasi," imbuhnya.
Sebelumnya Program Manajer Animal Friend Jogja (AFJ), Angelina Pane, memprotes adanya rencana atraksi lumba-lumba di Pasar Malam Sekaten. 
Ia mengatakan sirkus lumba-lumba merupakan bentuk ekploitasi satwa. Ia meminta atraksi tersebut dihentikan karena selain menyiksa lumba-lumba, juga dianggap tak berfaedah. (Nadhir Attamimi/adn)