Persiapan Operasional NYIA, PT Angkasa Pura I Gelar Latihan

Konten Media Partner
15 April 2019 17:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persiapan Operasional NYIA, PT Angkasa Pura I Gelar Latihan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Hitungan mundur pengoperasian bandara baru di Kulonprogo, New Yogyakarta International Airport (NYIA) telah dimulai. Senin (15/4/2019), pemrakarsa proyek, PT Angkasa Pura I mengumpulkan berbagai stake holder untuk melakukan Airport Emergency Commitee dan Table Top Exercise di kantor PT Pembangunan Perumahan (PP).
ADVERTISEMENT
Vice President (VP) Operation Airport PT Angkasa Pura I Cecep Marga Sanjaya mengatakan, hari ini pihaknya mengundang berbagai pihak mulai dari aparat kepolisian, TNI, Pemerintah daerah, Puskesmas, Rumah Sakit di sekitar bandara, Bea cukai, Balai karantina, Pimpinan Airline dan Ground handling, Basarnas, Dishub untuk mengikuti Airport Emergency Commitee dan Table Top Emergency Exercise.
Cecep mengatakan, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 tahun 2017, pemerintah menugaskan PT Angkasa Pura I untuk membangun bandara internasional baru di Kulonprogo. Sesuai amanah Perpres tersebut akan beroperasional 29 April pukul 06.00 WIB dengan fasilitas operasional minimum.
"Fasilitas minimum dalam artian terminal yang harusnya seluas 220.000 meter persegi baru digunakan 12.293 meter persegi," paparnya.
ADVERTISEMENT
Cecep menambahkan, Kementrian Perhubungan sudah selesai melakukan verifikasi lapangan tanggal 4-6 April 2019. Dan hasil tindak lanjut temuan yang ada hari ini akan dikeluarkan dikeluarkan resminya. Serta hasil tindak lanjut tersebut, kemungkinan besar besok (Selasa/16/4/2019) surat Sertifikat kelayakan penerbangan sudah keluar.
Salah satu proses persiapan operasional adalah Airport Emergency Commitee (AEC) dan Table Top Exercise. AEC dilaksanakan untuk memberi pemahaman perihal bandara udara NYIA dan langkah yang diambil jika dalam keadaan darurat.
Setelah melaksanakan AEC dan table top exercise pelatihan penanggulangan darurat yang disimulasikan mini model (maket) di atas meja. Hal ini untuk menunjukkan kesiapan personil dan kesiapan komando serta rekomendasi personil apa saja yang akan dilaksanakan.
"Usai table top maka petugas pemadam akan melaksanakan latihan setiap hari. Dan pelaksanaan latihan kedaruratan seperti ini dilaksanakan tahunan,"paparnya.
ADVERTISEMENT
Juru bicara proyek NYIA, Agus Pandu Purnama menambahkan, AEC merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan dalam operasional bandara. Agar semua personil baik di dalam bandara ataupun bandara bersiap siaga jika terjadi emergency atau kedaruratan. Sehingga ketika terjadi keadaan darurat, semua personil sudah mengetahui apa saja yang harus dilakukan.
"Kalau di Adisutjipto, ketika ada keadaan emergency maka seluruh rumah sakit dan puskesmas sekitar bandara langsung mengirim ambulans,"paparnya.
Meskipun pembangunan NYIA belum sempurna namun fasilitas keselamatan sudah lengkap. Bahkan di bandara ini memilikk rescue boat dan 3 unit kendaraan pemadam kebakaran masing-masing kapasitas 10 ribu liter, 9 ribu liter dan 5 ribu liter.
"Secara regulasi, semua penerbangan harus memiliki dokumen lengkap Emergency Planning," tambahnya. (erl/nny)
ADVERTISEMENT