Perubahan Skenario Uji Coba Pedestrian di Malioboro Selasa Wage

Konten Media Partner
15 Februari 2020 18:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Malioboro Pedestrian. Foto: dok. Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Malioboro Pedestrian. Foto: dok. Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Uji coba kawasan Malioboro sebagai semipedestrian saat Selasa Wage akan kembali dilaksanakan pada 18 Februari mendatang. Namun untuk kali ini Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta menyampaikan akan adanya sedikit perubahan terkait manajemen lalu lintas.
ADVERTISEMENT
“Untuk uji coba besok, pengguna jalan tidak boleh lagi memotong Jalan Malioboro dari Jalan Suryatmajan ke Jalan Pajeksan,” pungkas Agus Arif Nugroho Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta pada Sabtu (15/2/2020).
Kedua ruas jalan Jalan Malioboro tersebut rencananya akan diberlakukan dua arah, atau sama seperti di ruas Jalan Malioboro lainnya saat uji coba semipedestrian, seperti di Jalan Dagen, Jalan Perwakilan, dan Jalan Sosrowijayan. Meskipun ada perubahan, namun uji coba kawasan tersebut sebagai semipedestrian tetap akan dilakukan selama 12 jam mulai pukul 90.00 hingga 21.00 WIB.
Dishub Kota Yogyakarta sendiri juga akan menyiapkan berbagai skenario lainnya tentunya untuk mengetahui bagaimana manajemen lalu lintas yang baik untuk diterapkan. Tak hanya menutup akses terusan dari Jalan Suryatmajan ke Jalan Pajeksan, skenario lain yang disusun adalah menjadikan Jalan Letjen Suprapto menjadi jalan searah ke selatan.
ADVERTISEMENT
“Selama Malioboro ditutup, terjadi kenaikan volume kendaraan di Jalan Letjen Suprapto yang sebagian besar mengarah ke selatan,” pungkas Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Windarto.
“Kami akan simulasikan dalam uji coba bagaimana penerapan manajemen lalu lintas tersebut terhadap kondisi kelancaran lalu lintas dan akan dipilih penerapan yang terbaik,” imbuhnya.
Sebelumnya konsep awal menjadikan Malioboro sebagai kawasan semipedestrian adalah menjadikan Malioboro sebagai bundaran besar dengan sejumlah ruas jalan yang ada di sekitarnya dibuat menjadi satu arah. Dalam rancangan awal, jalan Suryotomo dan Jalan Mataram akan menjadi jalan searah ke utara, Jalan Pasar Kembang menjadi searah ke barat, Jalan Gandekan Lor dan Jalan Bhayangkara menjadi searah ke selatan. Hingga kemudian yang diterapkan selama ini di lapangan baru menjadikan jalan Letjen Suprapto searah ke selatan, sementara jalan Bhayangkara tetap menjadi jalan searah ke utara.
ADVERTISEMENT