PKL Malioboro Sayangkan Adanya Aturan Ganjil Genap

Konten Media Partner
21 September 2021 7:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana PKL Malioboro di tengah PPKM Level 3. Foto: Sandra/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Suasana PKL Malioboro di tengah PPKM Level 3. Foto: Sandra/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penurunan PPKM dari level 4 ke level 3 membawa sedikit angin segar bagi Kota Yogyakarta. Meningkatnya ruang gerak bagai pisau bermata ganda, dimana disatu sisi pariwisata dan perekonomian kembali bangkit namun disisi lain juga harus diimbangi dengan kewaspadaan resiko peningkatan kembali kasus COVID-19 karena dibukanya objek wisata.
ADVERTISEMENT
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah kota menerapkan kebijakan plat ganjil genap bagi kawasan objek wisata dan Malioboro. Kebijakan ini bertujuan untuk meminimalisir resiko penyebaran COVID-19.
"Ganjil genap dilaksanakan untuk menekan angka kasus Covid-19 agar segera hijau dan bisa beraktivitas seperti biasa," ungkap Kapolresta Yogyakarta,Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro.
Purwadi menginformasikan bahwa penerapan aturan ganjil genap ini berlaku dari 20 September hingga 3 Oktober mendatang. Sistem ganjil-genap akan berlaku pada akhir pekan tepatnya Sabtu dan Minggu, apabila tanggalnya ganjil maka hanya plat bernomor ganjil yang bisa melintasi/masuk kawasan, begitupun sebaliknya.
Namun, kebijakan ini disayangkan oleh PKL di kawasan Malioboro. Dengan adanya sistem ganjil-genap mereka merasa dirugikan karena akan semakin sepi, dan semakin sulit untuk mendapat pelanggan.
ADVERTISEMENT
Hal yang disayangkan selain akan makin menurunnya wisatawan, adanya kebijakan ganjil genap juga cukup memberatkan dalam konteks transportasi pulang pergi.
"Jujur merasa dirugikan, karena kan kita perlu bekerjanya setiap hari, sedangkan rumah saya di Bantul. Kalau akses utama ditutup, saya harus putar, selain makan waktu juga makan biaya," jelas Andi salah seorang PKL yang juga berjualan di kawasan Malioboro.
Mereka berharap, tidak perlu adanya kebijakan ganjil genap di kawasan Malioboro dan tempat wisata. Sehingga tidak menjadi alasan semakin menurunnya pelanggan.
"Kalau bisa jangan sampai (ada kebijakan ganjil genap), nanti jadi makin terbatas, makin sepi," ungkap Lahuddin salah seorang PKL di kawasan Malioboro.
"Saya harap, biasa saja tidak perlu ganjil genap, yang penting prokes. Kami selalu mengutamakan prokes," imbuhnya. (Syiva Pramuji)
ADVERTISEMENT
Tonton video menarik dari Tugu Jogja berikut ini: