PLN Pastikan Penuhi Kebutuhan Listrik untuk Industri Smelter di Sulawesi

Konten Media Partner
9 Juni 2021 17:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
'Customer Smelter dan Stakeholder Gathering' yang digelar di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara pada Selasa (8/6). Foto: dok. PLN
zoom-in-whitePerbesar
'Customer Smelter dan Stakeholder Gathering' yang digelar di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara pada Selasa (8/6). Foto: dok. PLN
ADVERTISEMENT
PLN memastikan akan memenuhi kebutuhan listrik bagi industri pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di Sulawesi.
ADVERTISEMENT
Potensi nikel di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah diketahui sangat besar. Sesuai kebijakan pemerintah, potensi tersebut harus diolah melalui industri hilir supaya dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.
"PLN sebagai perusahaan yang diberikan amanah di bidang kelistrikan di Indonesia, memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan listrik dan memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh pelanggan, termasuk pelanggan industri smelter," tegas Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril, Rabu (9/6/2021).
Ia mengatakan industri smelter merupakan hilirisasi nikel yang membutuhkan energi listrik yang besar dan PLN siap memenuhinya. Hingga saat ini, terdapat 61 potensi pelanggan proyek fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral  (smelter) di Sulawesi yang kebutuhan listriknya mencapai 7.184 megavolt ampere (MVA)
ADVERTISEMENT
Harapannya, PLN bisa melayani dan menyediakan pasokan listrik yang andal (reliability), berkualitas (quality) dan harga yang kompetitif (price) bagi perusahaan smelter, serta memberikan produk dan layanan innovative seperti total solusi listriqu dan Renewable Energy Certificate (REC).
"Kerja sama antara PLN dan industri smelter  diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja dan mendorong roda perekonomian nasional, khususnya di Sulawesi," ungkapnya.
Hal ini pun disambut baik oleh Pemrov Sulawesi Utara. Sekretaris Daerah Pemprov Sultra, Nur Endang Abbas mengapresiasi komitmen PLN dalam kemenuhi kebutuhan listrik bagi industri smelter di Sulawesi.
"Kami menyambut baik sekaligus mengapresiasi komitmen luar biasa dari PLN dalam memastikan kebutuhan listrik bagi industri smelter di Sulawesi," ujar Nur Endang.
Direktur Bisnis Regional Sulawesi Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN, Syamsul Huda menjelaskan, sistem kelistrikan Sulawesi memiliki pasokan listrik yang memadai dan ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
"Sistem kelistrikan di Sulawesi saat ini mempunyai daya mampu sebesar 2.365 MW, dengan cadangan daya 602 MW. Komposisi pasokan daya tersebut 20,34% dipasok dari pembangkit energi terbarukan," terang Huda.
Sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021–2030, lanjut Huda,  PLN akan menambah kapasitas pembangkit sebesar 3.698 MW, dimana 58% merupakan EBT. Selain itu, untuk meyalurkan daya listrik tersebut PLN juga akan membangun 7.052 kilo meter sirkuit (kms) Saluran Udata Tegangan Tinggi (SUTT) dengan 4.702 MVA Gardu Induk yang tersebar di seluruh Sulawesi.
Salah seorang pelaku industri smelter, Direktur PT Huady Nickel Alloy Indonesia, Jos Stefan Hidecky mengucapkan terima kasih atas layanan serta pasokan listrik yang diberikan PLN.
"Respons PLN dalam melayani kami sangat baik, hal tersebut dibuktikan dengan kemudahan pelayanan serta kebutuhan mengenai kelistrikan bagi smelter kami selama dua tahun berjalan aman dan andal tanpa padam sedikitpun," tutur Jos.
ADVERTISEMENT