PNS Pengidap HIV/AIDS di Yogyakarta Lebih Banyak dari Sopir

Konten Media Partner
3 Desember 2018 17:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PNS Pengidap HIV/AIDS di Yogyakarta Lebih Banyak dari Sopir
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Yogyakarta - Fakta mengejutkan terkuak belum lama ini terkait dengan kasus HIV/AIDS yang terjadi di Yogyakarta. Sebab, penderita HIV/AIDS dari kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) justru lebih banyak dibanding dengan penderita HIV/AIDS dari kalangan sopir. Hal ini tentu menjadi sebuah keprihatinan tersendiri bagi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, secara kumulatif jumlah kasus penderita HIV/AIDS yang terjadi di Yogyakarta selama kurun waktu 25 tahun hingga bulan September 2018, ada sebanyak 6.183 kasus. Masing-masing terdiri dari 4.610 penderita HIV dan sisanya sebanyak 1.573 penderita AIDS.
Data secara kumulatif hingga bulan September 2018 menunjukkan jika penderita HIV/AIDS di kalangan PNS seluruh DIY mencapai 108 kasus. Dari catatan Dinas Kesehatan DIY, jumlah penderita HIV/AIDS dari kalangan PNS dua kali lebih banyak ketimbang kalangan sopir. Sebab jumlah penderita HIV/AIDS di DIY dari kalangan sopir hanya sebanyak 51 kasus.
Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) DIY, Ana Yuliastanti, menuturkan sebenarnya profesi sopir menjadi salah satu kalangan yang paling rentan terjangkit dengan penyakit HIV/AIDS tersebut. Sebab, perilaku seks bebas kemungkinan masih dilakukan oleh sebagian sopir terutama sopir bus ataupun armada antar-provinsi.
ADVERTISEMENT
"Selain pekerja seks komersial (PSK), kalangan yang rentan terjangkit HIV/AIDS adalah sopir ini," tutur Ana.
Pihaknya sudah berusaha keras untuk memberikan edukasi terhadap kalangan sopir terkait dengan bahayanya penyakit ini. Bahkan sejak ditemukannya penyakit HIV/AIDS yang menjangkit sopir, pihaknya bersama dengan Dinas Perhubungan sudah berupaya melakukan pembinaan dan penyuluhan terhadap para sopir tersebut.
Di kalangan PNS, tren kemunculan HIV/AIDS ini sudah terdeteksi sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan sejak tiga tahun yang lalu, pihaknya bersama dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) melakukan integrasi program penbinaan CPNS dan ASN terkait dengan HIV/AIDS.
Sementara Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, mengatakan perlu peningkatan pembinaan dan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit ini. Sebab, ternyata terjadi tren kenaikan jumlah penderita HIV/AIDS dari luar kalangan yang selama ini dianggap golongan rentan penyebaran penyakit ini.
ADVERTISEMENT
"Ibu rumah tangga yang sebenarnya setia juga sudah terjangkit, bahkan bayinya. Ini yang harus kita antisipasi," tegasnya. (erl/adn)