Rapid Test 271 Warga Hasil Tracing Klaster Karangmojo: 9 Orang Reaktif

Ilustrasi rapid test. Foto: ANTARA.

Setidaknya ada 271 orang warga Gunungkidul yang harus menjalani rapid test. Mereka adalah nama-nama yang masuk dalam daftar kontak erat dengan dua pasien positif COVID-19 asal Desa Bejiharjo Kecamatan Karangmojo. Kedua pasien positif tersebut memiliki riwayat perjalanan karena merupakan pedagang ikan antar kota.

Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Dewi Irawaty mengatakan, usai mendapat kepastian jika dua orang warga Desa Bejiharjo, pihaknya langsung melakukan kontak tracing. Dan hasilnya ada 271 orang yang dinyatakan pernah kontak erat dengan dua pasien tersebut.

9 orang tersebut kini menjalani karantina di wisma Wanagama bersama dengan 11 orang yang sebelumnya telah dikaratina

"Mereka ditracing dan diperiksa RDT-nya," ujarnya, Kamis (4/6/2020).

Pengambilan RDT tersebut dilaksanakan selama dua hari kemarin. Di hari pertama ada 229 orang yang menjalani rapid test dan hasilnya ada 8 orang yang dinyatakan reaktif. Kemudian sisanya dilaksanakan pengambilan RDT di hari kedua dan hasilnya ada 1 orang yang dinyatakan reaktif.

Dari 9 orang yang reaktif tersebut lantas diambil uji swabnya untuk memastikan apakah mereka positif atau negatif COVID-19. 9 orang tersebut kini menjalani karantina di Wisma Wanagama sembari menunggu hasil uji swabnya keluar. Keluarga mereka diminta untuk menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing.

"Di wisma wanagama sebelumnya sudah ada 11 orang yang dikarantina," tambahnya.

Saat ini, lanjutnya, dari hasil rapid test lainnya setidaknya ada 384 orang yang dinyatakan reaktif. Dan kini sebagian besar menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing. 384 orang yang dinyatakan reaktif tersebut merupakan contact tracing dari pasien positif sebelumnya.

Di Gunungkidul sendiri setidaknya sudah ada 39 orang yang dinyatakan positif COVID-19. 31 orang sudah dinyatakan sembuh dan 7 orang lainnya masih harus dirawat di Rumah Sakit. 1 orang pasien positif meninggal dunia di mana yang bersangkutan meninggal sebelum hasil uji swabnya keluar.