Ricuh PS Tira vs PSIM Yogyakarta, Pemain Ikut Dinginkan Suporter

Konten Media Partner
11 Desember 2018 22:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ricuh PS Tira vs PSIM Yogyakarta, Pemain Ikut Dinginkan Suporter
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Laga lanjutan Piala Indonesia babak 64 besar yang mempertemukan PS Tira dan PSIM Yogyakarta di Stadion Sultan Agung, Bantul, Selasa (11/12/2018) berakhir ricuh.
ADVERTISEMENT
Ratusan suporter pendukung klub PSIM di menit 80 memaksa turun dan masuk ke lapangan berusaha mengejar wasit yang dianggap tak adil memberi keputusan dalam laga yang saat itu memenangkan PS Tira dengan skor 2-0. Selain mengejar wasit, para suporter membawa tongkat kayu serta bom asap terlibat aksi saling pukul, lempar botol mineral dengan pemain serta official PS Tira di lapangan.
Kericuhan itu ikut membuat para pemain PS Tira yang tak diturunkan main dan hanya menonton laga di tribun ikut tergerak untuk membantu.
Tak terkecuali pemain pilar PS Tira, Manahati Lestusen. Eks kapten timnas U-19 itu langsung turun dari tribunnya dan mendatangi sejumlah suporter PSIM yang berteriak teriak menambah panas suasana.
ADVERTISEMENT
"Mereka (suporter PSIM) ada yang teriak teriak memaki maki PS TNI," ujar Manahati.
Kepada suporter itu Manahati meminta menghentikan caciannya pada klub yang sejumlah pemain dan jajaran pelatihnya berasal dari korps TNI itu.
"Bukan mau sok jago deketin suporter itu, saya cuma bilang ke mereka, 'Mas, tidak usah mencaci PS TNI seperti itu, tidak baik kalau bawa-bawa institusi', dan mereka akhirnya enggak mencaci seperti itu lagi," ujar Manahati.
"Saya juga berusaha turun lapangan karena melihat adik saya dan komandan saya dipukuli, saya mau bantu mereka agar segera diamankan masuk ruang ganti karena situasi makin panas," ujarnya.
Adik yang dimaksud Manahati yakni pemain PS Tira, Pandi Ahmad Lestaluhu. Sedangkan komandan yang dimaksud tak lain Asisten Pelatih PS Tira, Mayor CPM Miftahudin Mukson, yang merupakan atasan Manahati di kesatuan TNI Angkatan Darat.
ADVERTISEMENT
"Saya lihat komandan ada luka di tangan, adik saya juga kena (pukulan suporter)," ujarnya.
Dalam laga itu, aparat kepolisian dan tentara yang berjaga tampak berusaha melerai tawuran tak imbang jumlah antara suporter PSIM melawan pemain dan official PS Tira.
Asisten Pelatih PS Tira, Mayor CPM Miftahudin Mukson membenarkan ia turut jadi amuk para suporter. Miftahudin menunjukkan luka memar di tangan karena sabetan kayu seorang suporter. Namun luka itu menurutnya tak seberapa sehingga tak perlu sampai harus ke rumah sakit.
"Tadi saya niatnya cuma mau melerai (saat pemain PS Tira terlibat saling pukul dengan suporter), tapi malah ikut diserang, ya nasib," ujar Miftah. (atx/adn)