Semi Pedestrian Malioboro, GKR Hemas: Masalah Parkir Harus Ada Solusi

Konten Media Partner
29 Juni 2019 14:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas. Foto: erl.
zoom-in-whitePerbesar
Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas. Foto: erl.
ADVERTISEMENT
Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas meminta kepada Pemerintah DIY untuk melaksanakan uji coba lebih banyak lagi sebelum semi pedestrian di Jalan Malioboro. Namun ujicoba tersebut juga dilaksanakan secara bertahap dengan memperbanyak intensitasnya.
ADVERTISEMENT
Ditemui di Gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DIY, Hemas menuturkan jika pada ujicoba yang dilaksanakan kemarin atau pada ujicoba pertama kali lalu, dirinya belum merasakan atmosfir Malioboro ketika tidak ada kendaraan bermotor. Namun pihaknya berharap agar ujicoba perlu dilaksanakan evaluasi menyeluruh.
"Saya kan kemari nggak ikut ya saya tidak merasakan suasananya. Tapi kalau uji coba itu perlu perlu dievaluasi juga,"tutur Hemas, Sabtu (29/6/2019).
Menurutnya, dampak yang harus diatur adalah karena sekarang masih problem parkir. Sehingga jika dampak untuk bebas parkir, bebas kendaraan sebetulnya perlu diuji coba tidak hanya sekali jadi. Dampak dari ujicoba tersebut baru akan dilihat setelah pemerintah melakukan uji coba kira-kira mungkin 3 atau 4 kali.
"Ya kan dampaknya Seperti apa bagi para pedagang yang ada di Malioboro,"tambahnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Hemas juga meminta agar ada akses yang mudah untuk para pedagang ketika berjalan menuju menuju ke masing-masing lokasi mereka berjualan. Yang juga perlu dikhawatirkan adalah karena di Malioboro juga ada kompleks perkantoran pemerintah.
"kita lihat di negara-negara lain itu memang di tempat perbelanjaan atau di toko, di daerah perkantoran biasanya memang kendaraan tidak melalui itu,"ujarnya.
Jika Malioboro ditutup, maka sebetulnya harus ada alternatif jalan yang mudah sedangkan kota Jogja itu tidak pernah terdesain sebagai kota besar. Hal tersebut harus disadari sehingga harus banyak pengaturan terhadap pihak-pihak yang terlibat di Malioboro.
Ia mencontohkan permasalahan becak motor dan sebagainya perlu pengaturan lagi. Ia bahkan mengungkapkan jika dirinya sendiri paling jarang melewati Jalam Malioboro. Ia justru memilih jalan alternatif yang lain karena lebih lancar dibanding melewati Malioboro.
ADVERTISEMENT
"Saya malah memilih pinggir, malah lebih nyaman sampainya cepet gitu jadi nggak apa-apa,"tambahnya.
Ia kembali menandaskan permasalahan parkir harus dipermudah dengan mendekati. Baginya, problem parkir harus perlu diselesaikan, tidak hanya setahun tetapi ujicoba tersebut perlu dilakuka berapa kali. Idealnya sebulan sekali, kemudian nanti sebulan dua kali.
"Harus kita lihat kemacetan. Kalau kemarin kan harus dicoba pada waktu nggak libur Anda pengusaha yang ada. Termasuk tidak hanya ketika PKL (pedagang Kaki Lima) libur. Harus juga dilaksanakan pas PKL tidak libur,"katanya. (erl/adn)
Foto: adv.