Sempat Ricuh, Warga Serbu 1.500 Ayam Gratis di Balai Kota Yogyakarta

Konten Media Partner
26 Juni 2019 17:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembagian ayam secara gratis di Yogyakarta, Rabu (26/6/2019). Foto: erl
zoom-in-whitePerbesar
Pembagian ayam secara gratis di Yogyakarta, Rabu (26/6/2019). Foto: erl
ADVERTISEMENT
Aksi pembagian ayam gratis oleh Asosiasi Peternak Ayam Yogyakarta (Apayo) di depan Balai Kota Yogyakarta berlangsung ricuh. Ketiadaan petugas yang mengatur antrean mengakibatkan proses pembagian ayam gratis tersebut serampangan. Warga pun berebut untuk mendapatkan ayam yang dibagikan.
ADVERTISEMENT
Warga sempat dorong-dorongan untuk bisa mendapatkan ayam yang dibagikan langsung dari keranjang di atas mobil bak terbuka. Kendati demikian, kejadian tersebut berlangsung tidak begitu lama, pihak panitia maupun petugas kepolisian berhasil meredakan kericuhan tersebut.
Tak sampai 1 jam, ribuan ayam tersebut selesai dibagikan kepada warga. Dalam aksi bagi-bagi ayam yang pertama kali dilakukan oleh Apayo itu, setiap warga hanya mendapatkan jatah 1 ekor ayam. Namun, karena tidak ada pengawasan, ada beberapa orang yang mendapatkan ayam lebih dari 1 ekor.
Ratusan warga yang berebut ayam gratis terpaksa harus berebut ayam dan bahkan ada sebagian warga yang jatuh hingga terinjak-injak.
Salah satu warga dari Desa Wonocatur, Kecamatan Banguntapan, Bantul, Ari Yulia (48 tahun), merasa kecewa dengan sistem pembagian ayam gratis tersebut. Ia sudah mengantre sejak pukul 12.30 WIB, namun panitia justru membagikan dengan cara disebar.
ADVERTISEMENT
"Terlanjur antre di sini, ternyata tidak dibagikan, justru panitianya menyebar kupon pengambilan," ujarnya.
Bahkan, lanjut Ari, panitia penyelenggara membagikan kupon tersebut dengan cara disebar yang menyebabkan sebagian warga berebut. Ia justru mendapat informasi pembagian ayam gratis tersebut setelah membaca koran dan melihat media sosial.
Sedangkan Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Yogyakarta, Ricardo Putro Mukti Wibowo, menjelaskan bahwa terkait acara tersebut, pihaknya akan memanggil panitia penyelenggara untuk menjelaskan.
"Yang jelas kami hanya meminta penjelasan terkait izin dan sebagainya. Untuk koordinasi, sejauh ini tidak ada," jelasnya.
Di depan Balai Pamungkas atau timur Stadion Kridosono, pembagian ayam gratis yang dilaksanakan oleh Apayo berlangsung dengan tertib bahkan di stadion ini antrean pembagian terlihat sangat menarik. Karena panas, warga akhirnya menata helm-helm mereka sesuai dengan urutan ketika mereka datang. Helm tersebut dijadikan pengganti nomor urut untuk mendapatkan ayam.
Helm milik warga ditata sedemikian rupa untuk membentuk barisan saat pembagian ayam gratis di Stadion Kridosono Yogyakarta, Rabu (26/6/2019). Foto: erl.
Ketua Apayo, Hari Wiboyo, mengatakan sekitar 1500 ekor ayam hidup dibagikan di depan Balai Kota. Pembagian ini, kata Hari, sebagai bentuk kritikan terhadap pemerintah yang gagal menstabilkan harga ayam.
ADVERTISEMENT
"Sebetulnya itu harga biaya produksi Rp 18.750 per kilogram. Tapi kenyataannya yang bisa laku Rp 7 sampai 8 ribu per kilogramnya," katanya.
Lebih aneh lagi, harga ayam hidup (live bird) di kandang berkisar antara Rp 7-8 ribu, akan tetapi harga di pasaran mencapai Rp 25.000 bahkan Rp 38.000.
"Padahal jual Rp 15 ribu saja bakul sudah untung. Untuk itu daripada kita jual murah mending kita kasihkan ke masyarakat saja," imbuhnya
Hari mengakui bahwa penyebab turunnya harga ayam disebabkan oleh over produksi. Tapi yang ia permasalahkan adalah disparitas harga yang terlalu tinggi.
"Harapannya pemerintah mengontrol bibit ayam supaya enggak over produksi, juga membuka pasar atau channel produksi baru di luar area Jogja, biar pasokan ayam tidak sia-sia," katanya
ADVERTISEMENT
Hari menambahkan, saat ini para peternak sudah enggan beternak untuk antisipasi kerugian yang lebih besar. Para tenaga kerja yang ada di kandang terancam kehilangan pekerjaannya lantaran para peternak berhenti beternak dan hanya menghabiskan stok serta membesarkan anak-anak ayam saja. (erl/adn)
Foto: adv