Soal Pengeroyokan Pria Berkaus Jokowi, Ini Tanggapan BPN dan TKN

Konten Media Partner
4 April 2019 20:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yuli Wijaya (28), korban pengeroyokan massa pendukung Prabowo-Sandi karena kaus Jokowi. Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Yuli Wijaya (28), korban pengeroyokan massa pendukung Prabowo-Sandi karena kaus Jokowi. Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
TKN Jokowi-Ma’aruf dan BPN Prabowo-Sandi menanggapi aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh massa pendukung Prabowo-Sandi pada Yuli Wijaya (28) di Jalan Jogja KM 11, Selasa (2/4/2019). Seperti yang diketahui, Yuli Wijaya dikeroyok massa lantaran mengenakan kaus Jokowi.
ADVERTISEMENT
Direktur Relawan BPN Prabowo-Sandi, Ferry Mursyidan Baldan, mengaku tidak percaya dengan aksi yang menimpa pria yang kala itu sedang mengatur lalu lintas. Menurutnya, tidak mungkin jika orang berbeda kaus lalu dianiaya.
“Itu dipanas-panasin. Bisa saja temannya (teman korban) nyuruh pakai kaus itu (kaus Jokowi), lalu digebukin dan di foto,” katanya saat berkunjung ke UGM, Yogyakarta, Kamis (4/4/2019).
Ferry meminta masyarakat khususnya para pendukung Prabowo-Sandi untuk tidak terprovokasi terkait hal ini. Ia pun meminta para pendukung untuk tidak keluar ketika paslon 01 dijadwalkan untuk berkampanye.
“Prinsipnya, kalau nggak mau diganggu ya jangan diganggu. Itu saja,” ujar Ferry.
Tanggapan berbeda disampaikan oleh Anggota TKN Jokowi-Ma’aruf, Eva Kusuma Sundari. Menurutnya, aksi pengeroyokan terjadi karena meningkatnya suhu politik jelang Pemilu 2019. Ia pun menghimbau para pendukung Jokowi untuk tidak membalas aksi tersebut.
ADVERTISEMENT
“Orang yang kita dukung itu orangnya santun dan tidak pro kekerasan. Jadi lebih baik jangan kepancing emosi,” kata Eva saat ditemui di tempat yang sama.
Eva pun mengingatkan seluruh kader dan simpatisan untuk tetap berpikir dengan kepala dingin terkait aksi pengeroyokan ini. Pihaknya menyerahkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian secara utuh.
“Nggak perlu mengerahkan massa, masyarakat bisa menilai siapa yang pro kekerasan,” kata Eva.
Sampai saat ini, pihak kepolisian telah memeriksa 13 orang saksi termasuk korban dan saksi yang pada saat kejadian ada di sekitar lokasi. Panitia kampanye terbuka pasangan calon (paslon) capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi di Lapangan Kemiri, Kecamatan Kemiri, Purworejo, juga dimintai keterangan. Namun, kepolisian masih belum meminta keterangan dari pelaku. (asa/adn)
ADVERTISEMENT